<p>Suasana jumlah penumpang menurun selama penerapan PSBB di MRT Jakarta. / Dok. PT MRT Jakarta</p>
Nasional

Pembangunan Fase 2 MRT Jakarta Telan Dana Rp22,5 Triliun

  • Fase 2A MRT Jakarta akan menghubungkan Stasiun Bundaran HI hingga Stasiun Kota

Nasional

Aprilia Ciptaning

JAKARTA –  PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta melaporkan progres pembangunan CP 201 fase 2A MRT Jakarta sebesar 19,5%.

Mengutip laman resmi perseroan, Senin, 9 Agustus 2021, fase 2A MRT Jakarta akan menghubungkan Stasiun Bundaran HI hingga Stasiun Kota sepanjang 5,8 kilometer (km).

Pembangunan ini dibagi menjadi dua segmen, yakni Bundaran HI - Harmoni yang ditargetkan selesai pada Maret 2025. Selanjutnya segmen Harmoni - Kota yang ditargetkan selesai pada Agustus 2027.

Sementara untuk fase 2B MRT Jakarta, rencananya akan dibangun dari Stasiun Kota sampai Depo Ancol Barat. Saat ini, tahapan pembangunan baru sampai studi kelayakan (feasibility study).

Diketahui, fase 2 MRT Jakarta ini dibangun dengan biaya mencapai Rp22,5 triliun. Pada April lalu,  kontrak kerja sama telah ditandatangani oleh MRT Jakarta dengan kontraktor Sumitomo Mitsui Construction Company - HK Joint Operation. Adapun pembangunan fase 1 digarap oleh konsorsium BUMN, PT Adhi Karya (Persero) Tbk.

Berbeda dengan fase 1, fase 2 dibangun dengan konsep kawasan berorientasi transit atau transit oriented development (TOD). Dengan kata lain, proyek ini merupakan paduan antara fungsi transit dengan ruang publik.

Sebagai informasi, MRT Jakarta melalui anak usahanya, PT Integrasi Transportasi Jakarta juga berencana membangun TOD di lima titik, yakni Senayan, Dukuh Atas, Lebak Bulus, Fatmawati, dan Blok M.

TOD ini menggabungkan pertubuhan kawasan baru dengan integrasi antarmoda bersama kereta rel listrik (KRL) Jabodetabek dan TransJakarta.

Dalam kelima proyek TOD tersebut, akan dibangun transit plaza, Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Point Square, hunian terjangkau, taman, interkoneksi, transport hub, dan jembatan penyeberangan multiguna.