<p>Proyek infrastruktur LRT yang digarap BUMN PT Adhi Karya (Persero) Tbk / Facebook @adhikaryaID</p>
Industri

Pembangunan Macet, Laba Bersih Adhi Karya Ambrol 95,62 Persen

  • JAKARTA – PT Adhi Karya (Persero) Tbk alias ADHI membukukan penurunan signifikan laba bersih menjadi Rp15,38 miliar per 30 September 2020. Realisasi ini turun signifikan 95,62 % secara tahunan dibandingkan cetakan laba bersih pada periode yang sama tahun 2019 senilai Rp351,22 miliar. Disitat dari publikasi laporan keuangan ADHI, per 30 September 2020, kinerja pendapatan ADHI […]

Industri
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA – PT Adhi Karya (Persero) Tbk alias ADHI membukukan penurunan signifikan laba bersih menjadi Rp15,38 miliar per 30 September 2020.

Realisasi ini turun signifikan 95,62 % secara tahunan dibandingkan cetakan laba bersih pada periode yang sama tahun 2019 senilai Rp351,22 miliar.

Disitat dari publikasi laporan keuangan ADHI, per 30 September 2020, kinerja pendapatan ADHI yang tergolong variatif tak mampu menyelamatkan laba bersih perseoran.

Diketahui, pendapatan ADHI turun sebesar 5,41% menjadi Rp8,45 triliun pada akhir kuartal III-2020 dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp8,94 triliun.

Penyumbang terbesar lesunya pendapatan perseroan berasal dari konstruksi yang anjlok 10,70 % menjadi Rp6,34 triliun. Dari segmen EPC (rekayasa, pengadaan, dan konstruksi) dan properti keduanya tumbuh sekitar 6% dengan masing-masing senilai Rp372,57 miliar dan Rp1,10 triliun.

Sedangkan, pendapatan investasi infrastruktur melesat 42,71% jadi Rp635,61 miliar.

Meski laba berkurang, nyatanya ADHI telah mampu menekan beban pokok pendapatan sebanyak 15% . Realisasinya menjadi Rp7,31 triliun dari sebelumnya Rp7,55 triliun pada kuartal III-2020.

Adapun, liabilitas ADHI per 30 September 2020 mencapai Rp31, 96 triliun, naik dari posisi 31 Desember 2020 Rp29,68 triliun. Sementara ekuitas perusahaan Rp5,58 triliun, turun dari Rp6,83 triliun pada akhir kuartal IV-2020.

Dengan begitu, aset ADHI per 30 September 2020 naik menjadi Rp37,55 triliun. Naik tipis dibandingkan posisi pada 31 Desember 2020 senilai Rp36,51 triliun.