Pembangunan MRT Fase 2A Dikebut, Terowongan Bundaran HI-Thamrin Telah Tersambung
- Proyek pembangunan CP 201 (Stasiun Thamrin dan Monas) fase 2A MRT Jakarta terus dikebut dan proses pengeboran masih berlanjut. Progres saat ini terowongan southbond (arah Lebak Bulus) Stasiun Bundaran HI dan Thamrin sepanjang 562 meter telah tersambung.
Nasional
JAKARTA - Proyek pembangunan CP 201 (Stasiun Thamrin dan Monas) fase 2A MRT Jakarta terus dikebut dan proses pengeboran masih berlanjut. Progres saat ini terowongan southbond (arah Lebak Bulus) Stasiun Bundaran HI dan Thamrin sepanjang 562 meter telah tersambung.
Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta (Perseroda) Rendi Alhial membeberkan, dari progres CP 201 (Stasiun Thamrin dan Monas) sudah mencapai 45,5%. Adapun proses pengeboran masih terus dilakukan.
"Proses pengeboran saat ini masih terus dilakukan dan sekarang sudah tembus wilayah Thamrin. Per 25 Oktober , terowongan southbond (arah Lebak Bulus) Stasiun Bundaran HI - Thamrin sepanjang 562 meter telah tersambung. Begitu juga dengan Stasiun Monas - Thamrin sepanjang 356 meter," kata Rendi dalam keterangannya, Kamis, 3 November 2022.
- Simak Faktanya: Sistem Pemanasan pada Produk Tembakau Alternatif Berbeda dengan Rokok!
- Anak Usaha ASSA (AnterAja) Disuntik Danamon Rp270 Miliar
- Pesawat Bertenaga Nuklir Bukan Lagi Sekadar Fiksi
Ia menambahkan, adapun saat ini, pembangunan Stasiun Monas telah masuk tahap pekerjaan penyelesaian pengecoran base slab di station box, pengecoran kolom base dan concourse level di station box, pengecoran bearing wall di gardu induk, persiapan main drive untuk tunnel dari Stasiun Thamrin sisi utara menuju Stasiun Monas sisi selatan (northbound).
Hingga akhir 2022, Perseroda menargetkan penyelesaian penggalian station box, roof slab, concourse slab, dan base slab stasiun, serta memulai pengeboran koridor Monas - Thamrin.
Sedangkan di Stasiun Thamrin, pekerjaan yang sedang dilakukan meliputi penyelesaian persiapan traffic, diversion stage 1-4A, pekerjaan power blender dan guide wall sisi selatan stasiun, pembangunan D-Wall sisi selatan stasiun, pemasangan king post sisi utara stasiun, jet grouting sisi utara dan selatan stasiun.
Kemudian, untuk CP202 (Stasiun Harmoni - Mangga Besar - Sawah Besar) setelah resmi dimulai pada 18 Juli lalu, saat ini sudah mencapai 7,527% dengan cakupan pekerjaan meliputi manajemen rekayasa lalu lintas (traffic diversion) tahap 1.1 dimulai sejak 18 Agustus, relokasi dan penanaman kembali pohon kompensasi terdampak, pekerjaan archeological test pit, pekerjaan test pit utilitas, dan persiapan pekerjaan halte bus sementara.
Pasca penandatanganan paket kontrak CP 203 (Stasiun Glodok dan Kota) pada 20 April tahun lalu, pekerjaannya pun sudah mulai dilakukan dan berjalan sesuai jadwal. Dimana saat ini perkembangannya sudah mencapai 18,9% dengan pekerjaan di Stasiun Glodok meliputi melanjutkan pekerjaan pembuatan D-Wall.
Adapun di Stasiun Kota, meliputi pekerjaan pembangunan tiang penyangga sementara (king post), pengangkatan sebagian temuan saluran air kuno Batavia, dan persiapan pekerjaan dinding stasiun.
Fase 2A MRT Jakarta akan menghubungkan Stasiun Bundaran HI hingga Kota sepanjang 5,8 kilometer dan terdiri dari tujuh stasiun bawah tanah, yaitu Thamrin, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, dan Kota. Fase 2A tersebut dibagi menjadi dua segmen, yaitu segmen satu Bundaran HI - Harmoni yang ditargetkan selesai pada Maret 2025, dan segmen dua Harmoni - Kota yang ditargetkan selesai pada Agustus 2027.
Fase 2B MRT Jakarta yang rencananya melanjutkan dari Kota sampai dengan Depo Ancol Barat masih dalam tahap studi kelayakan (feasibility study). Fase 2A MRT Jakarta dibangun dengan biaya sekitar Rp25,3 triliun melalui dana pinjaman kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Jepang.