Pembangunan Pabrik Petrokimia di Cilegon Diproyeksikan Selesai Maret 2025
- Setelah selesai, pabrik ini akan menghasilkan ethylene, polypropylene, dan benzene dan 17 produk lainnya.
Industri
JAKARTA - Pembangunan pabrik petrokimia milik PT Lotte Chemical Indonesia di Cilegon, Banten diproyeksikan akan selesai secara keseluruhan pada Maret 2025. Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyebutkan pembangunan pabrik untuk hilirisasi bahan petrokimia tersebut telah mencapai 73 persen.
Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM, Yuliot menyebutkan dengan adanya realisasi investasi pabrik tersebut, maka akan ada penguatan struktur industri petrokimia dalam negeri. Pabrik petrokimia itu sendiri disebut akan memproduksi ethylene, polypropylene, dan benzene. Sebelumnya, Indonesia sendiri masih mengandalkan impor untuk produk-produk kimia.
Pada masa pembangunan, pabrik petrokimia tersebut mencatatkan dapat menyerap tenaga kerja hingga 13.000 orang. Sedangkan untuk masa produksi diproyeksikan dapat menyerap sebanyak 1.000 tenaga kerja.
“Kalau untuk porsi dalam masa konstruksi 13.000 tenaga kerja Indonesia, 500 orang tenaga kerja asing,” sebut Yuliot dikutip dari Antara.
- Qualcomm dan Apple Perpanjang Kesepakatan Chip 5G hingga 2026
- Tekan Inflasi, Tito Minta Warga Gencar Tanam Cabai Sendiri
- Keberpihakan Pemerintahan Biden Terhadap Isu HAM Disorot
Deputi Bidang Hilirisasi Investasi Strategis Kementerian Investasi/BKPM, Heldy Satrya Putera menyebutkan produk hasil produksi pabrik baru tersebut akan menjadi substitusi impor dan sebagian akan diekspor ke China dan sejumlah negara di Asia.
Presiden Indonesia, Joko Widodo menyebutkan pembangunan pabrik petrokimia tersebut mampu menyerap investasi sekitar Rp60 triliun .
“Setelah selesai, pabrik ini akan menghasilkan ethylene, polypropylene, dan benzene dan 17 produk lainnya. Ini akan menjadi substitusi impor, 70 persen untuk lokal, 30 persen untuk ekspor,” sebut Joko Widodo.
Industri kimia, farmasi dan obat tradisional sendiri pada kuartal II 2023 ini menyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) Rp88,59 miliar. Mengalami penurunan dari kuartal I 2023 yang mencatatkan sebesar Rp89,75 miliar.