Pembangunan SPKLU di Ambon Habiskan Dana Rp1,28 Miliar
- JAKARTA - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN membangun Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Ambon, Maluku. Adapun nilai investasi ya
Industri
JAKARTA - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN membangun Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Ambon, Maluku. Adapun nilai investasi yang dianggarkan mencapai Rp1,28 miliar.
General Manager PLN Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara Adams Yogasara mengungkapkan, pembangunan tersebut dalam rangka mendukung era Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).
“PLN berkomitmen untuk mengakselerasi pembangunan infrastruktur pendukung bagi KBLBB di Indonesia,” katanya dalam keterangan keterangan tertulis yang dikutip Senin, 19 Juli 2021.
- Kasus COVID-19 Melonjak, Jumlah Kematian Tenaga Medis Meningkat Tajam di Bulan Juli
- Total Dana IPO BEI Meroket 99 Persen Sepanjang 2021, Belum Termasuk Bukalapak
- Harga Emas Hari Ini: Awal Pekan Dibuka Menguat Tipis Rp1.000
Selain pembangunan SPKLU, katanya, ia juga mendorong gaya hidup berbasis listrik atau electrifying lifestyle dengan penggunaan energi yang lebih ramah lingkungan.
Misalnya melalui electrifying agriculture. Program tersebut belum lama ini diterapkan di Enrekang, Sulawesi Selatan untuk meningkatkan produktivitas petani.
Diharapkan, kelistrikan di dana tidak hanya dimanfaatkan untuk pencahayaaan saja, melainkan juga untuk pompa air atau irigasi. Dengan demikian, petani tidak lagi menggunakan genset yang dianggap lebih mencemari lingkungan.
Selama ini, lahan pertanian di Enrekang disebut tidak memiliki jaringan listrik yang memadai untuk menghasilkan air serta mengusir hama. Dengan adanya program tersebut, lahan-lahan di sana akhirnya mendapat suplai listrik yang diklaim dapat menekan biaya produksi hingga 40%.
Pengembangan EBT sendiri tengah menjadi prioritas penting untuk meningkatkan bauran energi listrik nasional yang ditetapkan sebesar 23% pada 2025.
Ke depan, pembangkit EBT diprediksi bakal mencapai 10 Giga Watt (GW) pada 2025, bahkan meningkat lagi hingga 15 GW pada 2029.