Pembatasan Kegiatan Diperkirakan Masih akan Gerus Penjualan Eceran Pada Januari 2021
JAKARTA – Bank Indonesia (BI) memperkirakan kinerja penjualan eceran pada Januari 2021 secara bulanan bakal menurun, namun secara tahunan membaik. Indeks Penjualan Riil Januari 2021 diprakirakan sebesar 186,7 atau terkontraksi -1,8% month to month (mtm), setelah sebelumnya tumbuh 4,8% (mtm) pada Desember 2020. “Penurunan tersebut diprakirakan sejalan dengan faktor musiman menurunnya permintaan masyarakat pasca HBKN […]
Nasional & Dunia
JAKARTA – Bank Indonesia (BI) memperkirakan kinerja penjualan eceran pada Januari 2021 secara bulanan bakal menurun, namun secara tahunan membaik.
Indeks Penjualan Riil Januari 2021 diprakirakan sebesar 186,7 atau terkontraksi -1,8% month to month (mtm), setelah sebelumnya tumbuh 4,8% (mtm) pada Desember 2020.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
“Penurunan tersebut diprakirakan sejalan dengan faktor musiman menurunnya permintaan masyarakat pasca HBKN dan libur akhir tahun di tengah penerapan PPKM (pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat) di Jawa dan Bali, serta faktor musim/cuaca dan bencana alam yang terjadi di sejumlah daerah,” tulis survei BI, mengutip dari laman resmi, Rabu, 10 Februari 2021.
Sebelumnya pada triwulan IV-2020, kinerja penjualan eceran terkontraksi lebih dalam dari triwulan sebelumnya. Indeks Penjualan Eceran triwulan IV-2020 menunjukkan penurunan sebesar -16,8% (yoy) dari triwulan sebelumnya sebesar -10,1% (yoy). M
Penurunan tersebut diindikasi disebabkan oleh tertahannya daya beli masyarakat khususnya saat PSBB Jilid II sampai minggu kedua Oktober 2020 di Jakarta.
Selain itu, penurunan juga dipengaruhi oleh implementasi pengetatan aktivitas masyarakat oleh pemerintah pusat di wilayah Jawa-Bali pada 18 Desember 2020.
Responden juga memprakirakan penjualan eceran pada Maret 2021 menurun. Namun, meningkat pada enam bulan mendatang atau Juni 2021.
Disebabkan menurunnya permintaan yang dipengaruhi oleh faktor cuaca yang kurang mendukung. S
Dari sisi harga, responden survei memprakirakan tekanan inflasi pada Maret 2021 relatif stabil, sementara pada Juni 2021 akan meningkat.