<p>Warga beraktivitas dengan latar bangunan apartemen di kawasan Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Rabu, 17 Maret 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

Pembeli Apartemen Jakarta dan Sekitarnya Masih Berhati-hati

  • Data konsultan properti Jones Lang LaSalle (JLL) menunjukkan tidak ada perubahan harga apartemen pada kuartal pertama 2021 dibandingkan kuartal sebelumnya.

Industri
Reza Pahlevi

Reza Pahlevi

Author

JAKARTA – Pembeli apartemen strata atau kondominium saat ini lebih cermat dan berhati-hati dalam memilih produk.

Data konsultan properti Jones Lang LaSalle (JLL) menunjukkan tidak ada perubahan harga apartemen pada kuartal pertama 2021 dibandingkan kuartal sebelumnya.

“Secara umum, pasar kondominium di awal tahun ini masih menunjukan tren yang sama dengan triwulan sebelumnya,” ujar Head of Research JLL Indonesia Yunus Karim dalam siaran pers yang diterima TrenAsia.com, dikutip Selasa, 20 April 2021.

Di Jakarta, JLL Indonesia mencatat hanya ada penambahan penjualan sebanyak 375 unit pada kuartal pertama 2021. Adapun, tingkat penjualan rata-rata berada di angka 63%.

Ada satu proyek apartemen yang diselesaikan pada kuartal pertama 2021. JLL Indonesia menyebutkan ini menambah sekitar 500 unit suplai di pasar apartemen Jakarta.

“Kehati-hatian juga ditunjukkan oleh pengembang dalam meluncurkan produk baru, terlihat hanya satu proyek kondominium baru yang diluncurkan ke pasar sekitar 500 unit yang menyasar kelas menengah ke bawah,” tambah Yunus.

Tercatat, ada sekitar 169.000 unit yang telah diselesaikan di pasar apartemen Jakarta saat ini. Sementara itu, masih ada sekitar 38.000 unit yang belum diselesaikan dan sudah ditawarkan ke pasar.

Di daerah Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Bodetabek), JLL mencatat penjualan sekitar 2.400 unit di kuartal pertama 2021. Secara keseluruhan, tingkat penjualan rata-rata berada di angka 71%.

Tangerang menjadi daerah dengan tingkat penjualan tertinggi dengan angka 76%. Kedua, Depok dengan tingkat penjualan 67%. Lalu, Bekasi berada di posisi ketiga dengan tingkat penjualan 66%. Terakhir, Bogor mencatatkan tingkat penjualan 58%.

Terdapat dua proyek baru yang diluncurkan selama kuartal pertama 2021. Dua proyek ini berada di Tangerang dan menambah sekitar 600 unit apartemen di pasar.

“Kombinasi dari keterjangkauan harga, kemudahan cara bayar, dan kedekatan dengan transportasi massal menjadi beberapa pertimbangan utama,” ujar Yunus.

Apartemen tipe studio masih mendominasi suplai apartemen di Bodetabek, yaitu sebesar 58%. Selanjutnya, ada apartemen dua kamar tidur yang mencakup 27% dari total suplai. Apartemen satu kamar tidur mencakup 10%, 3 kamar tidur 4%, dan 4 kamar tidur 1%.

Ada sekitar 82.300 unit belum selesai yang sudah ditawarkan di pasar. 42.800 unit di Tangerang, 21.900 unit di Bekasi, 9,600 unit di Depok, dan 8.000 unit di Bogor.

“Pengembang secara cermat mengambil peluang untuk menghabiskan stok produk rumah tapak ataupun kondominium yang hampir selesai dibangun atau siap huni namun belum terjual,” jelas Head of Advisory JLL Indonesia Vivin Harsanto.

Vivin mengatakan hal ini juga merupakan sebuah peluang bagi para pembeli untuk mendapatkan produk yang sudah terbangun dengan biaya yang relatif lebih rendah dibandingkan pada kondisi normal. (RCS)