<p>Foto: Adira Finance </p>
Korporasi

Pembiayaan Baru Melonjak, Laba Adira Finance (ADMF) Melesat 32 Persen Jadi Rp1,6 Triliun

  • Membaiknya penjualan industri otomotif telah berdampak kepada lonjakan pembiayaan baru yang disalurkan PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF).
Korporasi
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA - PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 32% secara tahunan atau year-on-year (yoy) pada 2022 ke angka Rp1,6 triliun.

Menurut Presiden Direktur Adira Finance I Dewa Made Susila, membaiknya pertumbuhan penjualan industri otomotif telah berdampak kepada lonjakan pembiayaan baru yang disalurkan perseroan.

Pada 2022, Adira Finance mencatat peningkatan pembiayaan baru sebesar 22% yoy menjadi Rp31,8 triliun yang utamanya didominasi oleh pertumbuhan segmen pembiayaan mobil.

Dengan demikian, total piutang atau outstanding perseroan pun bertumbuh 10% yoy ke angka Rp44,6 triliun setelah mengalami penurunan dalam dua tahun terakhir karena efek pandemi COVID-19.

"Membaiknya pertumbuhan penjualan industri otomotif berdampak positif pada kinerja Adira Finance di 2022," ujar Made dikutip dari keterangan tertulis yang diterima TrenAsia, Jumat, 10 Februari 2023.

Kemudian, pembiayaan syariah Adira Finance tercatat sebesar Rp9,6 triliun dengan kontribusi 21% dari total outstanding pada 2022.

Pembiayaan baru berbasis syariah pun mengalami pertumbuhan 20% yoy menjadi Rp6,6 triliun seiring dengan peningkatan jaringan usaha syariah yang diinisiasi perseroan.

Selain bertumbuh pesatnya pembiayaan baru, capaian laba bersih Adira Finance pun tidak terlepas dari faktor menurunnya beban bunga dan biaya kredit.

Beban bunga perseroan mengalami penurunan 34% yoy menjadi Rp729 miliar sementara biaya kredit menurun 35% yoy ke angka Rp907 miliar.

Pencapaian laba bersih Adira Finance pada tahun 2022 pun terjadi seiring dengan peningkatan pada total aset perseroan.

Pada tahun 2021, aset Adira Finance berada di posisi Rp23,7 triliun, dan angkanya bertumbuh 5,02% ke Rp24,89 triliun pada 2022.