<p>Kantor Bank BNI cabang Bursa Efek, Jakarta,. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Korporasi

Pembiayaan Green Financing BNI Capai Rp6,1 Triliun di Kuartal I-2022

  • Direktur Corporate Banking BNI Silvano Rumantir menyatakan segmen Green Banking yang mendapat penyaluran kredit ini antara lain adalah sektor energi terbarukan, pembangunan Gedung berwawasan lingkungan, serta transportasi ramah lingkungan.
Korporasi
Yosi Winosa

Yosi Winosa

Author

JAKARTA -PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) mencatat setidaknya ada Rp6,1 triliun pipeline korporasi kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan pada kuartal pertama tahun ini yang telah disalurkan dan sedang menjalani proses perjanjian kredit. 

Direktur Corporate Banking BNI Silvano Rumantir menyatakan segmen Green Banking yang mendapat penyaluran kredit ini antara lain adalah sektor energi terbarukan, pembangunan Gedung berwawasan lingkungan, serta transportasi ramah lingkungan.

“Tren investasi perlahan mulai membaik pada awal tahun ini, khususnya dari segmen debitur korporasi berwawasan lingkungan,” kata dia dalam website resmi, dikutip Senin, 18 April 2022.

Ditambahkan, selain memberikan prioritas kepada debitur melaksanakan kegiatan usaha berkelanjutan, BNI juga memandang banyak proyek berpotensi yang dapat mendukung sumber pertumbuhan kinerja kredit BNI tahun ini. 

"Pertumbuhan green banking awal tahun ini cukup bagus. Di tahun ini, kami pun tetap melanjutkan dukungan kebijakan pemerintah dan OJK dalam pemberian insentif hijau kepada debitur yang menurunkan emisi karbon bisa berupa penurunan suku bunga, pelonggaran waktu pinjaman maupun penambahan fasilitas kredit bagi debitur yang termasuk pada sektor hijau tersebut," tambah Silvano.

Menurut Silvano, perseroan mengimplementasikan pendekatan green economy melalui Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan (RAKB) Bank. Beberapa langkah yang dilakukan antara lain, pertama, integrasi keuangan berkelanjutan pada sektor industri secara bertahap. Kedua, perseroan proaktif meningkatkan pemahaman aspek Lingkungan Sosial dan Tata Kelola (LST) untuk pegawai sekaligus nasabah dan debitur.  

Ketiga, BNI sendiri telah memiliki program atau produk konsumtif yang termasuk Kriteria Kegiatan Usaha Berkelanjutan (KKUB) dan terus dioptimalkan. Keempat, penerapan keuangan berkelanjutan dalam manajemen risiko untuk menjamin kesinambungan pertumbuhan bisnis green banking. 

Terakhir, BNI terus ekspansi kredit kepada sektor-sektor yang termasuk dan terkait dengan dengan green & sustainable banking.