Pembiayaan Korporasi Desember 2020 Naik, Tertinggi dalam 5 Bulan
JAKARTA – Bank Indonesia (BI) melaporkan kebutuhan pembiayaan korporasi pada Desember 2020 meningkat dari bulan sebelumnya. Berdasarkan hasil survey permintaan pembiayaan perbankan korporasi, Saldo Bersih Tertimbang (SBT) pada Desember 2020 tercatat sebesar 13,9%, naik dari November yakni 12,1%. “SBT ini juga merupakan yang tertinggi dalam lima bulan terakhir,” kata Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI […]
Industri
JAKARTA – Bank Indonesia (BI) melaporkan kebutuhan pembiayaan korporasi pada Desember 2020 meningkat dari bulan sebelumnya.
Berdasarkan hasil survey permintaan pembiayaan perbankan korporasi, Saldo Bersih Tertimbang (SBT) pada Desember 2020 tercatat sebesar 13,9%, naik dari November yakni 12,1%.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
“SBT ini juga merupakan yang tertinggi dalam lima bulan terakhir,” kata Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono, Senin, 18 Januari 2021.
Secara sektoral, terdapat sejumlah sektor yang paling banyak mengalami peningkatan kebutuhan antara lain industri pengolahan, pertambangan dan penggalian, pertanian, kehutanan, perikanan, serta transportasi dan pergudangan.
Dari semua sektor tersebut, pembiayaan muncul dari kebutuhan untuk mendukung aktivitas operasional (79,1%), membayar kewajiban jatuh tempo (39,1%). Terakhir, untuk mendukung pemulihan pada masa kenormalan baru (37,4%).
Berdasarkan sumber pendanaannya, peningkatan kebutuhan pembiayaan sebagian besar berasal dari dana sendiri (51,3%). Selanjutnya berasal dari utang dari perusahaan induk (14,8%), pinjaman ke bank dalam negeri (8,7%), dan lainnya (15,7%).
“Banyak industri memenuhi kebutuhannya menggunakan dana sendiri karena alasan kemudahan dan kecepatan perolehan dana,” kata tambah Erwin.
Tahun ini, BI memperkirakan kebutuhan pembiayaan korporasi bakal meningkat pada kuartal I-2021. Hal ini terindikasi dari SBT sebesar 17,1%, sedikit melambat dari bulan sebelumnya (18,6%).