Adira Finance membukukan total pembiayaan baru senilai Rp20,4 triliun pada semester I- 2023.
Finansial

Pembiayaan Syariah Adira (ADMF) Semester I-2023 Melonjak 42 Persen Jadi Rp4,3 Triliun

  • Adira Finance membukukan total pembiayaan baru senilai Rp20,4 triliun pada semester I- 2023.

Finansial

Laila Ramdhini

JAKARTA -  PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) atau Adira Finance mencatat kenaikan pembiayaan baru syariah sebesar 42% secara tahunan menjadi Rp4,3 triliun pada semester I-2023. Angka ini mewakili sebesar 21% dari total pembiayaan Adira.

Presiden Direktur Adira Finance Dewa Made Susila mengatakan Adira Finance memiliki produk pembiayaan AMANAH (Adira Multi Dana Syariah) yaitu fasilitas pembiayaan multiguna yang berlandaskan prinsip syariah. 

“Selain itu, bagi masyarakat yang ingin melaksanakan ibadah umrah, Adira Finance memiliki produk pembiayaan Syariah Umrah yang menggunakan akad murabahah (jual beli) melalui travel umrah lokal dan nasional dari mitra Adira Finance yang terpercaya,” ujar Dewa, di Jakarta, Senin, 14 Agustus 2023.

Adira Finance membukukan total pembiayaan baru senilai Rp20,4 triliun pada semester I- 2023. Dewa mengatakan piutang pembiayaan yang dikelola ADMF (termasuk pembiayaan bersama) tercatat sebesar Rp50,9 triliun pada semester I- 2023, atau meningkat 24%, dibandingkan dengan periode yang sama 2023.

Menurut Dewa, Adira juga telah menyediakan pembiayaan kendaraan ramah lingkungan, seperti sepeda motor listrik dan mobil listrik dari beberapa produsen berbagai merek.

Pada semester I-2023, perseroan telah mengoperasikan 464 jaringan usaha di seluruh Indonesia, dengan didukung sekitar 17.000 karyawan, untuk melayani sekitar 1,9 juta konsumen.

Sampai semester I-2023, ADMF membukukan kenaikan laba bersih sebesar 24% (yoy) menjadi Rp818 miliar. Capaian ini didorong oleh meningkatnya total pendapatan sebesar 10% (yoy) menjadi Rp4,5 triliun, seiring dengan tumbuhnya kinerja pembiayaan perseroan.

Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE) perseroan masing-masing tercatat sebesar 8,1% dan 16,6%.

Dari sisi pendanaan, perseroan terus melakukan diversifikasi sumber pendanaan melalui dukungan berkelanjutan dari pembiayaan bersama dengan perusahaan induk yaitu PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN), serta memperoleh pinjaman eksternal yang meliputi pinjaman bank dan obligasi.

"Sampai semester I-2023, pembiayaan bersama mewakili 46 lerse dari piutang yang dikelola," ujar Dewa.

Sementara itu, total pinjaman perseroan pada Juni 2023 tercatat meningkat 34,7% (yoy) menjadi Rp14,9 triliun. Angka ini terdiri dari pinjaman bank baik dalam negeri dan luar negeri dan obligasi yang berkontribusi 70% serta sukuk 30%.

"Sehingga, gearing ratio stabil yaitu sebesar 1,5 kali," ujar Dewa.

Pada Juli 2023, perseroan telah menerbitkan Obligasi PUB VI Tahap I dan Sukuk Mudharabah V Tahap I tahun 2023 senilai Rp2 triliun dengan oversubscribe 2,3 kali.