<p>Transaksi digital Bank BNI. / Facebook @BNI</p>
Industri

Pembukaan Rekening BNI Cabang Hongkong Tumbuh Pesat

  • JAKARTA – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI terus berupaya memperluas ekspansi bisnisnya di luar negeri. BNI kantor cabang luar negeri (KCLN) Hongkong, misalnya, tengah berfokus menjembatani pebisnis Indonesia untuk membuka perusahaan trading arm di sana. Pemimpin BNI Cabang Hongkong Wan Andi Aryadi mengatakan, Hongkong mempunyai peran yang dominan disebabkan oleh kekuatan bisnis […]

Industri
Aprilia Ciptaning

Aprilia Ciptaning

Author

JAKARTA – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI terus berupaya memperluas ekspansi bisnisnya di luar negeri.

BNI kantor cabang luar negeri (KCLN) Hongkong, misalnya, tengah berfokus menjembatani pebisnis Indonesia untuk membuka perusahaan trading arm di sana.

Pemimpin BNI Cabang Hongkong Wan Andi Aryadi mengatakan, Hongkong mempunyai peran yang dominan disebabkan oleh kekuatan bisnis dari China.

“Para pengusaha yang mau berbisnis ke China, biasanya membuat perusahaan semacam trading arm di Hongkong,” kata Wan dalam siaran tertulis yang dikutip TrenAsia.com, Rabu, 29 Juli 2020.

Selain itu, lanjutnya, kurang lebih 150 ribu pekerja migran Indonesia (PMI) di Hongkong mayoritas telah berkontribusi dalam pembukaan rekening BNI. Dari 1.300 rekening, 650 di antaranya merupakan rekening baru yang dibuka oleh kurang lebih 50 ribu PMI

“Mereka membuka rekening lewat bantuan agen digital BNI KCLN Hongkong,” katanya.

Secara keseluruhan, tercatat 67.000 rekening yang telah dibuka per Juni 2020 di BNI KCLN Hongkong.

Dalam sebulan, ujar Wan, pembukaan rekening baru di sana mencapai lebih dari 1.000 rekening, sedangkan per tahun sebanyak 15.000 rekening baru. Menurutnya, banyak yang membuka rekening baru selama pandemi COVID-19.

“Banyak yang memilih membuka rekening baru karena biaya yang dikeluarkan, misalnya untuk transfer, tidak setinggi dibandingkan lewat remiten,” ujar Wan.

Ia menjelaskan, transfer sesama BNI tidak dikenakan biaya, dan ke bank lain biaya admin kurang lebih Rp6.500 atau 3 dolar hongkong. Sementara itu, biaya transfer yang dikenakan melalui remiten di Hongkong sebesar 30 sampai 35 dolar Hongkong.