Presiden Ekuador Guillermo Lasso
Dunia

Pembunuhan Tokoh Politik Terus Berlanjut di Ekuador

  • Setelah calon presiden Fernando Villavicencio ditembak mati pekan lalu, kini giliran seorang aktivis gerakan politik yang berafiliasi dengan partai mantan Presiden Rafael Correa tewas dibunuh.

Dunia

Distika Safara Setianda

JAKARTA - Kasus pembunuhan yang diduga terkait kontestasi politik terus berlangsung di Ekuador. Setelah calon presiden Fernando Villavicencio ditembak mati pekan lalu, kini giliran seorang aktivis gerakan politik yang berafiliasi dengan partai mantan Presiden Rafael Correa tewas dibunuh. 

Seorang pengorganisir lokal di provinsi Esmeraldas, Ekuador, Pedro Briones, diketahui tewas pada hari Senin 14 Agustus 2023 waktu setempat. Pedro diketahui juga seorang direktur untuk Revolusi Warga di paroki San Mateo.  “Salam solidaritas saya untuk keluarga rekan Pedro Briones, yang gugur di tangan kekerasan,” ujar capres dari partai Correa, Luisa Gonzalez.

Hingga kini pihak kepolisian maupun kementerian belum mengonfirmasi insiden tersebut. “Ekuador sedang mengalami momen paling berdarah. Kita berutang hal ini pada pengabaian total pemerintahan yang tidak kompeten dan negara yang dikuasai oleh mafia,” ujar Gonzalez.

Pekan lalu, kandidat presiden Fernando Villavicencio ditembak di Quito setelah meninggalkan acara kampanye. Pembunuhan ini telah mengguncang seluruh Ekuador dan mendorong para kandidat utama untuk memberlakukan tindakan tegas terhadap kejahatan jalanan

Angka pembunuhan di Ekuador melonjak sejak pandemi COVID-19. Penjara-penjara di negara tersebut juga sering menjadi tempat kerusuhan mematikan. Situasi ini mendorong Presiden Ekuador Lasso untuk mengumumkan serangkaian keadaan darurat. Presiden juga melegalkan penggunaan senjata api oleh warga sipil.

Enam warga negara Kolombia telah didakwa atas pembunuhan Villavicencio dan tetap berada dalam tahanan. Satu tersangka lainnya meninggal setelah baku tembak. 

Diketahui warga Ekuador akan pergi ke tempat pemungutan suara pada hari Minggu 20 Agustus 2023 untuk memberikan suara dalam pemilihan presiden lebih awal, menyusul berakhirnya masa jabatan Presiden Guillermo Lasso.