Pemegang Saham Pra-IPO GoTo Tidak Melanjutkan Rencana Penawaran Sekunder
- Koesoemohadiani mengatakan, keputusan para pemegang saham tersebut berkaitan dengan rencana penjajakan penawaran sekunder terkoordinasi atas saham perseoan yang dimiliki oleh para investor pra-IPO.
Korporasi
JAKARTA - Para pemegang saham sebelum penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk memutuskan untuk tidak melanjutkan rencana penawaran sekunder terkoordinasi dari perseroan.
Hal itu diungkapkan oleh Sekretaris Perusahaan GoTo R.A. Koesoemohadiani melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Kamis, 1 Desember 2022.
Koesoemohadiani mengatakan, keputusan para pemegang saham tersebut berkaitan dengan rencana penjajakan penawaran sekunder terkoordinasi atas saham perseoan yang dimiliki oleh para investor pra-IPO.
- Rencana Indonesia Punya Pembangkit Tenaga Nuklir, Sampai Mana?
- Trik Rahasia Sembunyikan Chat di WhatsApp Tanpa Takut Ketahuan, Ini Caranya
- Visa dan UOB Berangkatkan Dua Nasabah ke Qatar untuk Saksikan Langsung Semifinal Piala Dunia Qatar 2022
"Bersama ini, perseroan menyampaikan pemegang saham pra-IPO yang mempertimbangkan rencana transaksi tersebut pada saat ini telah memutuskan untuk tidak melanjutkan rencana penawaran sekunder terkoordinasi," tulis Koesoemohadiani dikutip Kamis, 1 Desember 2022.
Pihak perseroan pun menyampaikan bahwa periode penguncian atau lock up untuk saham seri A milik para investor pra-IPO telah berakhir pada 30 November 2022, tepatnya delapan bulan setelah tanggal efektif IPO perseroan.
Sejak 1 Desember 2022, seluruh saham seri A di luar treasury yang telah dikeluarkan oleh GoTo sebanyak 1.123.527.533.866 lembar saham seri A pun dapat diperdagangkan di BEI.
"Sejumlah 1.123.527.533.866 saham seri A akan dapat diperdagangkan di BEI mewakili sekitar 95% dari total modal dasar ditempatkan dan disetor penuh," ujar Koesoemahadiani.
Sementara itu, jumlah saham minoritas yang bisa ditransaksikan melalui pasar reguler (free float) adalah sekitar 64% dari seluruh saham modal dasar yang ditempatkan dan disetor penuh perseroan.
Free float publik GoTo mencakup saham seri A kurang dari 5% dari seluruh saham perseroan dan seluruh saham yang bukan dimiliki oleh anggota dewan komisaris atau direksi.
Selain itu, free float publik GoTo juga meliputi seluruh saham yang bukan dimiliki oleh pemegang saham dengan hak suara multipel dan afiliasi, saham yang bukan bagian dari treasury hasil pembelian kembali oleh perseroan, dan saham yang akan dikonversi menjadi scriptless (tidak ada bentuk fisik).
- Kejar Target Kontrak Baru 2022, Begini Prospek Kinerja BUMN Karya
- 4 Mitos soal Keuangan yang Membuat Anda Sulit Kaya
- Alasan Arsjad Rasjid Bawa Indika Energy (INDY) Tinggalkan Bisnis Hitam Batu Bara
Menurut prospektus perseroan, terdapat setidaknya 1,1 triliun saham seri A yang bukan merupakan milik pemegang saham dengan hak suara multipel, di antaranya Garibaldi Thohir sebesar 1,05 miliar saham atau 0,09%, Goto Peopleverse Fund sebanyak 106,9 miliar saham atau 9,03%.
Kemudian, SVF GT Subco (Singapore) Pte. Ltd. sebanyak 103,1 miliar saham atau 8,71%, Taobao China Holding Limited sebanyak 104,7 miliar atau 8,84%, pihak dengan kepemilikan kurang dari 5 persen sebesar 745,6 miliar atau 62,96%, dan masyarakat sebanyak 40,6 miliar saham atau 3,43%.