<p>Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto saat memberikan keterangan pers usai Ratas terkait bahan pokok, Selasa, 29 April 2020/ Sumber: setkab.go.id</p>
Industri

Pemerintah akan Beri BLT 2,4 Juta Petani

  • JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyebut pemerintah akan memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada 2,4 juta petani miskin sebesar Rp600.000. Bantuan ini akan dipecah menjadi uang tunai senilai Rp300.000 dan Rp300.000 lainnya untuk sarana prasarana produksi pertanian. “Kemudian pemerintah juga melihat bahwa pada saat ini untuk memberikan insentif kepada para petani yang […]

Industri
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyebut pemerintah akan memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada 2,4 juta petani miskin sebesar Rp600.000.

Bantuan ini akan dipecah menjadi uang tunai senilai Rp300.000 dan Rp300.000 lainnya untuk sarana prasarana produksi pertanian.

“Kemudian pemerintah juga melihat bahwa pada saat ini untuk memberikan insentif kepada para petani yang jumlah petani kategori miskin sebanyak 2,44 juta agar memberikan insentif agar bisa menanam di periode berikutnya,” ujar Airlangga usai mengikuti rapat terbatas (Ratas), Selasa, 28 April 2020.

Lebih lanjut, Airlangga menyampaikan bahwa Pemerintah, dalam rapat minggu lalu, juga akan memberikan bantuan beras yang nanti disampaikan oleh Perum Bulog sebesar 450.000 ton dan akan diberikan kepada daerah-daerah yang dikoordinasi oleh program Kementerian Sosial.

Menurutnya, Presiden meminta kepada BUMN dan daerah serta Kementerian Pertanian membuka lahan-lahan baru untuk persawahan, yaitu lahan basah ataupun lahan gambut yang di Kalimantan Tengah ada diperkirakan lebih dari 900 ribu hektare.

“Nah itu yang sudah siap itu sebesar 300 ribu hektare, juga yang dikuasai oleh BUMN ada sekitar 200 ribu hektare.”

Hal ini, menurut Ketua Umum Partai Golkar untuk dibuat perencanaan agar bisa ditanami padi, walaupun mungkin yield-nya lebih rendah daripada yang lain namun Pemerintah perlu mengantisipasi kekeringan yang akan melanda di beberapa negara dan di Indonesia.

“Walaupun dari BMKG menyampaikan bahwa tidak akan ada cuaca kering ekstrem, namun kita juga memonitor apakah ada di semester kedua nanti tantangan alam, apakah itu bentuknya kekeringan ataupun hama lima tahunan,” imbuh Airlangga.