Nampak pekerja tengah mengolah limbah ban bekas di kawasan Gunung Putri Bogor,untuk didaur ulang kembali oelh pabrik vulkanisir ban. Senin 25 Juli 2022. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Foto

Pemerintah Akan Perpanjang Relaksasi Kredit UMKM hingga April 2024

  • Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, relaksasi kredit Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) diusulkan untuk diperpanjang h

Foto

Panji Asmoro

JAKARTA -Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, relaksasi kredit Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) diusulkan untuk diperpanjang hingga April 2024 lantaran masih ada debitur Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang meminta relaksasi. 

Hal tersebut disampaikan Airlangga dalam rapat kordinasi terkait evaluasi pelaksanaan penyaluran KUR pada semester I-2022. 

Sebagaimana diketahui, UMKM berperan penting sebagai critical engine dalam pemulihan ekonomi nasional untuk menggerakan ekonomi rakyat. Maka dari itu, pemerintah memberikan perhatian utama kepada UMKM, salah satunya melalui akses pembiayaan KUR.

Pemerintah pada tahun ini menetapkan plafon KUR sebesar Rp373,17 triliun sebagai upaya perluasan akses pembiayaan yang mudah dan murah bagi pelaku UMKM. 

Sampai saat ini, penyaluran KUR di kuartal I-2022 telah mencapai Rp93,34 triliun dengan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 2,08% dan diproyeksikan akan meningkat signifikan dengan adanya penyaluran KUR bulan Juni 2022 sebesar Rp179,67 triliun. 

Penyaluran KUR memberikan dampak positif terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi. Pada tahun 2016 misalnya, penyaluran KUR berkontribusi sebesar 0,76% terhadap PDB dan terus meningkat menjadi sebesar 2,08% terhadap PDB di kuartal I-2022.

Kemudian, berdasarkan data terbaru, penyaluran KUR pada Juni 2022 meningkat signifikan dan mencapai 41% (year-on-year/yoy) dibandingkan Juni 2021. 

Dengan capaian tersebut, pemerintah optimistis mencapai target penyaluran KUR 2022 yang diproyeksikan sebesar Rp373,17 triliun. Adapun total outstanding KUR sejak bulan Agustus 2015 hingga 30 Juni 2022 sebesar Rp507 triliun dan diberikan kepada 35,96 juta debitur. 

Foto : Panji Asmoro/TrenAsia