Pemerintah Alokasikan Rp13 Triliun Dana PEN 2022 untuk Infrastruktur Digital
- Airlangga Hartarto mengatakan bahwa pemerintah telah mengalokasikan Rp13 triliun dari dana PEN 2022 untuk mempercepat pembangunan infrastruktur digital.
Nasional
JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa pemerintah telah mengalokasikan Rp13 triliun dari dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk mempercepat pembangunan infrastruktur digital.
Alokasi anggaran ini sekitar 2,8% dari total anggaran dana PEN 2022 yang mencapai Rp455,62 triliun. Anggaran ini merupakan bentuk komitmen untuk memperkuat ketahanan sektor pariwisata sebagai salah satu pilar pemulihan pasca pandemi.
"Ini merupakan kebijakan antisipatif terhadap perubahan konsep pariwisata di masa mendatang," katanya dalam acara Kick-Off Tourism Working Group (TWG) G20 Presidensi G20 Indonesia secara virtual, Senin, 14 Februari 2022.
- IHSG Lanjut Ditutup Menghijau, Saham NASI Terseok Paling Merugi Hari Ini
- Buruh Geruduk Kantor Kemnaker, Minta Aturan Baru JHT BPJS Ketenagakerjaan Dicabut
- Ada Aturan DMO untuk CPO, Surplus Perdagangan Februari 2022 Diprediksi Turun
Berdasarkan data UN World Tourism Organization (UNWTO), pandemi berdampak pada penurunan pendapatan global sekitar US$2 triliun dari sektor pariwisata.
Penurunan traffic pelancong mancanegara juga sangat signifikan, yakni sebesar 80% akibat kebijakan pembatasan internasional.
Akibatnya, lebih dari 100 juta orang yang bekerja secara langsung atau tidak langsung di industri ini menjadi sangat terdampak.
"Oleh karena itu, dibutuhkan intervensi yang kuat dan konsisten dari pemerintah," ungkap Airlangga yang juga Ketua Komite PEN.
Dia menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur pariwisata dan peningkatan kemampuan SDM sektor pariwisata adalah keniscayaan.
Karena di masa depan, tantangan pariwisata dihadapkan pada cepat atau tidaknya sebuah bangsa beradaptasi dengan teknologi digital.
Di tataran global, lanjut dia, perlu adanya penyamaan persepsi terhadap perhatian dalam memastikan keselamatan wisatawan di satu sisi dan devisa pariwisata di sisi lain.
KTT G20 menjadi forum yang sangat relevan dan penting bagi dunia untuk bekerja sama memastikan adanya progress inovasi dan keselarasan mekanisme yang mendukung mobilitas wisatawan secara aman, berstandar, dan sehat.
Dengan dukungan mitra internasional dan sesama anggota G20, Indonesia ingin mewujudkan Panduan terkait Penguatan Peran Masyarakat dan UMKM sebagai Agen Perubahan Pariwisata (Guidelines for Strengthening Communities and MSME as Tourism Transformation Agents).
“Selain itu, Indonesia juga ingin menjadi pelopor untuk inovasi bersama di G20 guna memulihkan pariwisata melalui metode seamless travelling,” ujar Airlangga.
Tidak hanya itu, Indonesia juga mendukung langkah negara-negara ASEAN yang telah mengidentifikasi berbagai program untuk memulihkan pariwisata melalui penguatan digital, mulai dari capacity building for tourism professionals hingga strategi pemasaran via digital platform yang tertuang dalam ASEAN Comprehensive Recovery Framework (ACRF) Implementation Plan.