Pemerintah Australia Sumbang 400 Ribu Dosis Vaksin Rabies, Separuhnya untuk Bali
- Hingga saat ini kasus rabies di Bali terus mengundang perhatian dari banyak pihak. Mengingat Bali adalah salah satu provinsi di Indonesia dengan jumlah hewan penular rabies (HBR) terbanyak.
Nasional
JAKARTA - Departemen Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Australia telah menyumbang 400 ribu dosis vaksin rabies kepada Pemerintah Indonesia. Adapun dari total vaksin tersebut 200 ribu atau separuhnya diperuntukkan Provinsi Bali.
Hingga saat ini kasus rabies di Bali terus mengundang perhatian dari banyak pihak. Mengingat Bali adalah salah satu provinsi di Indonesia dengan jumlah hewan penular rabies (HBR) terbanyak.
Wakil Gubernur Bali Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati juga menyebut hingga saat ini Bali masih menjadi daerah prioritas di Indonesia dalam hal penanganan kasus rabies.
- Nilai Ekspor Indonesia Juli Lalu Capai US$20,88 Miliar
- Mengenal Camp David, Tempat Pertemuan Rahasia Para Pemimpin Dunia
- Honda–Pertamina Riset Bersama Penggunaan Mobil Listrik Niaga
“Sampai saat ini Bali masih menjadi perhatian dan fokus bagi banyak pihak, mengingat statusnya yang masih belum bebas kembali dari penyakit rabies. Hal ini terbukti dari bermacam komponen pengendalian penyakit yang terus dilakukan,” katanya.
Beragam Upaya Preventif dan Represif Terus Dilakukan Pemerintah
Beragam upaya dan strategi telah dilakukan Pemprov Bali dalam hal rabies ini. Diantaranya adalah sosialisasi, vaksinasi, eliminasi, pengawasan lalu lintas penular rabies (HPR), survailans, dan kontrol populasi.
Lebih lanjut wakil gubernur yang akrab disapa Cok Ace tersebut mengatakan pemerintah berkomitmen untuk membuat tahun 2024 mendatang tidak ada lagi korban jiwa akibat rabies.
“Total cakupan vaksinasi rabies pada HPR di Provinsi Bali sampai saat ini telah mencapai 70% dan sesuai degan komitmen bersama, tahun 2024 tidak ada lagi timbul korban jiwa akibat rabies,” terangnya.
Untuk diketahui Data Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali menunjukkan populasi anjing di Bali pada 2023 diperkirakan sebanyak 599.719 ekor.
Banyaknya keberadaan Hewan Penular Rabies (HPR) di Bali membuat kasus rabies merebak. Hingga akhir Juni 2023, terdapat 19.035 kasus gigitan anjing. Sebanyak 300 warga dinyatakan rabies dan 4 orang meninggal dunia.
Saat ini Pemprov Bali juga telah membentuk tim siaga rabies (Tisira) di empat kabupaten yaitu Buleleng di 148 desa, Jembrana 30 desa, dan Karangasem 52 desa. Tisira adalah hasil kerja sama pemerintah daerah dengan Australia Indonesia Health Security Partnership (AIHSP)