Pemerintah Bangun Pabrik CPO dan RPO, Petani Sawit: Sudah Diusulkan 10 Tahun Lalu
- Ketua Umum Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Gulat Manurung angkat bicara, menurutnya para petani sawit sebenarnya telah meminta usulan ini sedari 5 tahun lalu. Namun baru terealisasikan di 2022 ini untuk pembangunan pabrik CPO mini dan RPO.
Nasional
JAKARTA - Setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyetujui usulan pembangunan pabrik Crude Palm Oil (CPO) mini berbasis koperasi dan Read Palm Oil (RPO) atau bisa disebut dengan minyak makan merah.
Ketua Umum Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Gulat Manurung akhirnya angkat bicara. Menurutnya, para petani sawit sebenarnya telah meminta usulan ini sedari 10 tahun lalu. Namun baru terealisasikan di 2022 ini untuk pembangunan pabrik CPO mini dan RPO.
"Sebenarnya kami dari petani sawit itu dari 10 tahun lalu sudah minta ini setelah berdirinya Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS)," kata Gulat saat dihubungi oleh TrenAsia.com pada Selasa, 19 Juli 2022.
- Harga Elpiji Nonsubsidi Naik, Ini Jurus Pertamina Cegah Warga Migrasi ke Gas Melon
- Bayar Pajak Mobil dan Motor Bisa di Alfamart dan Indomaret, Begini Caranya
- Tantangan Apple ke para Hacker: Silakan Bobol Sistem Keamanan Terbaru Jika Ingin Rp30 Miliar!
Gulat mengklaim jika koperasi yang mengelola pabrik ini ada di 22 Provinsi, paling tidak 5 Pabrik per provinsi atau sekira 110 pabrik dengan kapasitas produksi 10 ton per hari, sudah bisa menghasilkan minyak goreng RPO per bulan sebanyak 33 ribu ton.
Menurut Gulat, RPO memang memiliki kandungan vitamin A yang tinggi bahkan lebih sehat dibanding minyak goreng yang biasanya. Namun Gulat berharap langkah yang diambil pemerintah benar-benar serius dalam realisasinya.
Pihaknya mengaku pembangunan pabrik minyak makan merah sudah sangat tepat setelah gonjang ganjing isu minyak yang selama enam bulan terakhir tanpa solusi pasti bagi petani sawit. Menurut dia, jika kebijakan cepat diambil maka kejadian kelangkaan dan mahalnya minyak goreng sebagaimana terjadi Januari-Juni lalu akan bersifat musiman.
Menurut data dari Apkasindo menunjukkan, harga rata-rata CPO sejak 14 Juli hingga 16 Juli terpantau naik, yaitu dari Rp916 per kg di petani swadaya. Menjadi 1.027 per kg pada 15 Juli, dan jadi Rp1.084 di 16 Juli 2022. Hingga 18 Juli 2022 harga CPO di petani swadaya sudah menyentih angka Rp1.236 per kgnya.