Pemerintah China Kenalkan Yuan Digital, Saingi Alipay, WeChat Pay?
Pemerintah China melalui enam bank milik negara akan mempromosikan yuan digital sebagai pembayaran alternatif bagi konsumen dari Alipay dan WeChat Pay.
Dunia
JAKARTA- Pemerintah China melalui enam bank milik negara akan mempromosikan yuan digital sebagai pembayaran alternatif bagi konsumen dari Alipay dan WeChat Pay.
Mengutip dari Reuters, keenam bank tersebut membujuk pedagang dan klien retail untuk mengunduh dompet digital sehingga setiap transaksi dapat terhubung langsung dengan yuan digital.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
Tidak hanya itu, Pemerintah China juga telah membagikan jutaan yuan digital dalam proyek percontohan di kota-kota besar.
Mereka juga menawarkan berbagai dikson dan promo supaya menarik masyarakat untuk menggunakan mata uang baru tersebut.
Pemerintah China memiliki tujuan supaya setiap warga dapat menyadari kemudahan transaksi melalui digital yuan sehingga tidak perlu lagi mengandalkan Alipay dan Wechat Pay.
Pengembangan mata uang digital tersebut tampak semakin siap untuk mengikis dominasi pembayaran online Alipay dari Ant Group dan WeChat Pay dari Tencent.
Sebagaimana diketahui, Pemerintah China sebelumnya telah menetapkan denda sebesar US$2,8 miliar atau setara Rp40,5 triliun (asumsi kurs Rp14.490 per dollar Amerika Serikat) kepada Alibaba.
Kemudian, Ant’s Group perusahaan dibalik platform pembayaran digital Alipay berharap dapat mendivestasikan saham Jack Ma kepada investor-investor yang ada di Ant Group.
Meskipun demikian People Bank of China (PBOC) sempat menyatakan yuan digital tidak akan menyaingi Alipay dan WeChat Pay.
Namun, bank sentral tersebut juga secara terus terang menyatakan keinginannya untuk mengurangi dominasi kedua platform pembayaran digital tersebut.
Tidak hanya itu, yuan digital juga diyakini dapat mengurangi dominasi mata uang dollar Amerika Serikat kedepannya.
CEO Facebook Mark Zuckerberg meyakini mata uang digital tersebut dapat melonggarkan cengkraman Amerika Serikat dalam keuangan global.
“Kita tidak bisa duduk di sini dan menganggap Amerika selalu bisa menjadi pemimpin jika kita tidak berinovasi.” ujar Mark Zuckerberg CEO Facebook mengutip dari ABC News.
Beberapa pakar menyebutkan digital yuan atau yang disebut sebagai E-CNY berbeda dengan mata uang kripto pada umumnya.
Bahkan E-CNY disebut sebagai antitesis dari Bitcoin karena disertai oleh beberapa regulasi pemerintah.
Selain itu E-CNY juga dapat dijadikan sebagai alat baru bagi pemerintah China untuk mengontrol dan memonitor warganya.