Pemerintah Genjot Ekosistem Kendaraan Listrik Melalui Insentif, Sejauh Apa?
- Pemerintah terus menggenjot populasi kendaraan listrik baik mobil hingga sepeda motor, sejak pengembangan industri kendaraan listrik ini dijalankan, aneka cara terus digulirkan demi pengembangkan populasi ini.
Nasional
JAKARTA - Pemerintah terus menggenjot populasi kendaraan listrik baik mobil hingga sepeda motor, sejak pengembangan industri kendaraan listrik ini dijalankan, aneka cara terus digulirkan demi pengembangkan populasi ini.
Terbaru, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, pemerintah akan menggelontorkan subsidi untuk sepeda motor listrik hingga Rp6,5 juta per unit. Namun untuk mobil listrik pemerintah belum membocorkan besaran nilai subsidi yang akan digelontorkan.
Dalam menyikapi hal ini, Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongki D Sugiarto mengungkapkan, pihaknya akan menunggu peraturan pemerintah terkait skema yang akan diberlakukan ke depannya.
- Usai Cabut Ijin Wanaartha Karena Gagal Penuhi RBC, OJK Kaji Semua Produk Asuransi Sejenis
- Setahun Patungan dengan GoTo, Segini Pendapatan TBS Energy (TOBA) dari Electrum
- Jangan Sampai Salah! Ini Bedanya Nilai Nominal dan Harga Saham
Namun sayangnya pemberian insetif dirasa belum bisa mendongkrak penjualan mobil listrik. Alasannya mobil listrik di Indonesia masih relatif mahal, sementara daya beli masyarakat Indonesia masih untuk mobil di bawah Rp300 juta.
"Saat ini daya beli masyarakat Indonesia ada pada mobil-mobil dengan harga Rp300 juta ke bawah," kata Jongki kepada TrenAsia pada Senin 5 Desember 2022.
Jika dilihat dari kisaran harga mobil listrik di Indonesia masih ada di harga Rp600 juta hingga Rp800 juta. Maka Jongki berharap pemerintah juga harus memperbanyak Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) untuk mobil agar mudah dijangkau oleh masyarakat terlebih dahulu.
Sementara itu, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) akan merumuskan peta jalan (roadmap) menuju 2045. Peta jalan tersebut ditujukan bagi perusahaan berbagai sektor dalam strategi pembangunan untuk mencapai target ekonomi keempat terbesar di dunia.
Ketua Umum Kadin Arsjad Rasjid mengatakan, dalam peta jalan Kadin akan fokus pada sejumlah sektor industri. Menurutnya, investasi bukan hanya di satu sektor saja.
Presiden Direktur Indika Energy itu menyebut, ia akan juga fokus pada perusahaan kendaraan listrik ada juga di Korea, China, dan Amerika Serikat bukan hanya Tesla yang berencana digaet pemerintah. Perusahaan otomotif raksasa ini diharapkan juga bisa akan bergerak ke elektrifikasi.