<p>Menteri Koordinator Bidang Perekonomian<br />
 Airlangga Hartarto/ Sumber: Trenasia.co</p>
Industri

Pemerintah Guyur Indonesia Investment Authority Rp60 Triliun

  • JAKARTA – Indonesia Investment Authority atau INA mendapat tambahan kucuran modal sebesar Rp60 triliun dari pemerintah di tahun 2021 ini. Sovereign Wealth Fund (SWF) Indonesia ini secara keseluruhan telah mengantongi modal Rp75 triliun sejak dibentuk pada tahun lalu. “Saya harapkan di kuartal pertama 2021 ini INA sudah mulai bisa merealisasikan dana tersebut,” ucap Menteri Koordinator […]

Industri
Muhamad Arfan Septiawan

Muhamad Arfan Septiawan

Author

JAKARTA – Indonesia Investment Authority atau INA mendapat tambahan kucuran modal sebesar Rp60 triliun dari pemerintah di tahun 2021 ini. Sovereign Wealth Fund (SWF) Indonesia ini secara keseluruhan telah mengantongi modal Rp75 triliun sejak dibentuk pada tahun lalu.

“Saya harapkan di kuartal pertama 2021 ini INA sudah mulai bisa merealisasikan dana tersebut,” ucap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Indonesia Data and Economy (IDE) Conference 2021, Senin 22 Maret 2021.

Lebih jauh lagi, Menteri Keuangan sekaligus Ketua Dewan Pengawas INA Sri Mulyani mengkalkukasikan target keseluruhan investasi INA harus mencapai Rp300 triliun.  Nilai tersebut diperoleh dari suntikan dana pemerintah sebesar 30% dan investor sebesar 70%.

Maka, INA masih harus mengantongi tambahan Rp225 triliun dari investor. Pasalnya, porsi pemerintah telah diberikan melalui skema pemberian dana hingga Rp75 triliun tersebut.

Dana tersebut bakal dialokasikan ke pembangunan infrastruktur berupa bandara, jalan tol, dan pelabuhan. Tujuan tersebut ditetapkan Presiden Joko Widodo untuk mendorong interkonektvitas antar wilayah di Indonesia.

Realiasi dana investasi INA bakal disalurkan kepada pembangunan infrastruktur. Pemerintah pun telah berkoordinasi dengan 50 perusahaan yang menjadi calon mitra proyek investasi INA.

Hal ini, Menurut Airlangga dapat mengerek iklim investasi untuk mengerek kembali pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2021.  “Peningkatan ekonomi kita diproyeksikan berada di kisaran 4,5-5%, ini didoroong oleh peningkatan konsumsi dan investasi” ungkap Airlangga

INA merayu investor pembangunan infratruktur lewat skema underlying asset atau aset turunan. Skema ini menggunakan dasar harga derivatif dalam kontrak investasinya. Dengan kata lain, investor akan mendapatkan imbal hasil atau return yang berbeda pada setiap aset.

INA sendiri tengah menawarkan investasi pembangunan 24 jalan tol senilai Rp37 triliun. Pembangunan infrastruktur yang digebuk lewat dana investasi asing ini meliputi pembangunan jalan tol di Jakarta dan jalan raya Trans-Sumatera.

Tiga perusahaan pelat merah di bidang konstruksi, yakni Jasa Marga, Waskita Karya, dan Hutama karya bakal ditunjuk sebagai pelaksana pembangunan tersebut. Imbal hasil dari proyek pembangunan tersebut diproyeksikan bakal didapat investor dalam rentang waktu hingga tujuh tahun.