Pemerintah Incar Pemanfaatan Mineral, Ini Tiga Industri Strategisnya
- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pemerintah mempunyai perhatian khusus terhadap pengembangan mineral kritis dan mineral strategis ke depan.
Energi
JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pemerintah mempunyai perhatian khusus terhadap pengembangan mineral kritis dan mineral strategis ke depan.
Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Bidang Tata Kelola Minerba Kementerian ESDM Irwandy Arif mengatakan, ada tiga industri yang dapat menunjang pengembangan mineral stategis ke depan.
"Mineral kritis dan mineral strategis nantinya akan diarahkan kepada tiga industri strategis," katanya dikutip pada Senin, 5 Februari 2024.
- Mau jadi Pengusaha Sukses? Ini 5 Hal yang Harus Dimiliki
- 15 Lagu Terbaik untuk Meningkatkan Produktivitas Versi Spotify
- HMD Bakal Mulai Bisnis Smartphonenya Sendiri, Nokia Kiamat Lagi
Pertama industri yang terkait dengan kendaraan listrik atau industri baterai untuk mobil dan motor listrik. Yang mana kata Irwandy industri tersebut, ekosistemnya akan membutuhkan mineral strategis dan mineral kritis yang sangat banyak.
Adapun pemerintah telah melakukan pembahasan bagaimana produk tembaga dan emas yang akan dikembangkan setelah seleseainya smelter di gresik oleh Freeport dan di Nusa Tenggara Barat oleh Amman Mineral. Smelter tersebut akan mengubah produk tembaga RI dari konsentrat tembaga ke katoda tembaga secara keseluruhan sehingga dari anodanya akan menghasilkan emas.
Diharapkan industri pertama juga akan menunjang terhadap industri strategis yang kedua, yaitu industri terkait energi solar atau energi matahari, baik baterai maupun panel surya.
Kemudian Industri ini juga membutuhkan kuarsit atau pasir kuarsa yang kualitasnya ditingkatkan, sehingga dapat membentuk komponen-komponen atau ekosistem di dalam industri energi solar.
Dan yang terakhir, yang ketiga, Industri Strategis yang menjadi perhatian pemerintah dalam konsumsi mineral strategis dan kritis adalah untuk industri pertahanan dan kesehatan.
Guna mendukung industri strategis tersebut, Irwandy juga memaparkan kebijakan pertambangan terkait mineral kritis dan mineral strategis ke depan.
Di antaranya adalah peningkatan eksplorasi sumber daya cadangan minerba termasuk potensi logam tanah jarang dan mineral kritis yang memiliki nilai ekonomi dan bermanfaat dalam kebutuhan teknologi di masa depan.
Tak ketinggalan, kemandirian dan pemenuhan bahan baku industri dari komoditas yang ada di dalam negeri, dan dengan melakukan peningkatan nilai tambah mineral atau hilirisasi.