<p>Petugas medis mengambil sampel saat melakukan ujicoba cepat (rapid test) Drive Thru kepada pengemudi angkutan umum di halaman kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Senin, 20 April 2020. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>

Pemerintah Kebut Produksi Alkes Lokal, Ini 5 Prioritasnya

  • JAKARTA – Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) membentuk Task Force Riset dan Inovasi Teknologi Penanganan Pandemi COVID-19 (TFRIC-19 BPPT) untuk mengurangi ketergantungan pada impor bahan, alat dan produk kesehatan. Dengan menggandeng sejumlah Lembaga penelitian, perguruan tinggi, industri, asosiasi, dan startup, TFRIC-19 BPPT mengembangkan lima prioritas produksi alat kesehatan mulai dari proses testing, tracing, isolating […]

Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA – Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) membentuk Task Force Riset dan Inovasi Teknologi Penanganan Pandemi COVID-19 (TFRIC-19 BPPT) untuk mengurangi ketergantungan pada impor bahan, alat dan produk kesehatan.

Dengan menggandeng sejumlah Lembaga penelitian, perguruan tinggi, industri, asosiasi, dan startup, TFRIC-19 BPPT mengembangkan lima prioritas produksi alat kesehatan mulai dari proses testing, tracing, isolating hingga sampai pada treating atau perawatan pasien.

“Kita harus berusaha bersaing membangun ekosistem inovasi agar ekonomi kita juga berbasis kepada inovasi. Itulah sesungguhnya visi Indonesia 2045. Jadi negara Indonesia maju, berbasis inovasi,”  kata Kepala BPPT Hammam Riza dalam siaran persnya, Kamis, 16 Juli 2020.

Berikut lima prioritas inovasi teknologi alat kesehatan:

1. Inovasi produk diagnostik Non PCR, yaitu inovasi rapid diagnostic test untuk deteksi antibodi IgG/IgM

2. Inovasi produk PCR test kit, reagen untuk melakukan analisis PCR

3. Aplikasi Artificial Intelligence untuk Deteksi Covid-19, suatu inovasi teknologi untuk memperkuat penegakan COVID-19 berbasis data X-Ray dan CT Scan.

4. Penyusunan data whole genome sequncing (WGS), profil karakteristik peta gen Covid-19 yang sangat penting untuk acuan pengembangan vaksin, diagnostik dan produk berbasis gen lainnya.

5. Sarana prasarana dan logistik Kesehatan, diantaranya ventilator, mobile lab BSL2, portable hand washer, face shield, masker, hand sanitizer, desinfektan dan biscuit yang mengandung imunostimulan alami untuk meningkatkan daya tahan tubuh (Biskuneo +++).

Dalam proses produksi Rapid Diagnostic Test Kit, BPPT menggandeng Universitas Gadjah Mada, Universitas Airlangga, dan PT Hepatika Mataram. Pada peluncurannya 20 Mei 2020 lalu, harga satuan rapid test kit dijual seharga Rp75 ribu dan akan ditingkatkan produksinya menjadi 1 juta kit per bulan.

“Uji validasi ke hampir 10.000 pasien ataupun kepada orang-orang yang memerlukan rapid testing ini dan dari 10.000 itu kita mendapatkan sensitivitasnya 98,4%,” tambah Hammam.

Untuk PCR kit, BPPT bersama dengan startup Nusantic dan Bio Farma, telah diproduksi secara massal. PCR kit ini dibandrol dengan harga Rp9,75 juta/boks atau sekitar Rp325 ribu per unit (berisi 30 unit).