<p>Pedagang menata kain di kiosnya di Pasar Tekstil Cipadu, Tangerang, Banten, Kamis, 17 September 2020. Sekretaris Jenderal Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI), Redma Gita Wirawasta mengatakan, penerapan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) total DKI Jakarta akan berdampak pada penyerapan produksi tekstil hulu maupun hilir dan berpotensi kehilangan pendapatan US$ 3 miliar per bulan. Foto:Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Nasional

Pemerintah Lirik Produk Tekstil Ramah Lingkungan

  • JAKARTA – Gaya hidup berkelanjutan atau ramah lingkungan membawa berkah tersendiri pada industri tekstil dan produk tekstil (TPT). Kini, pemerintah melalui Kementerian Perindustrian mulai memperhitungkan potensinya di jagat perindustrian. Beberapa industri ramah lingkungan yang saat ini didorong adalah industri serat rayon, industri recycle stapel fiber polyster, serta industri dyeing printing dan finishing. “Kami akan pacu ekspor produk TPT nasional […]

Nasional
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA – Gaya hidup berkelanjutan atau ramah lingkungan membawa berkah tersendiri pada industri tekstil dan produk tekstil (TPT). Kini, pemerintah melalui Kementerian Perindustrian mulai memperhitungkan potensinya di jagat perindustrian.

Beberapa industri ramah lingkungan yang saat ini didorong adalah industri serat rayon, industri recycle stapel fiber polyster, serta industri dyeing printing dan finishing.

“Kami akan pacu ekspor produk TPT nasional dengan tetap mengedepankan pemanfaatan bahan baku lokal sehingga meningkatkan nilai tambah dan daya saing industri TPT nasional, khususnya tekstil fungsional,” kata  Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kementerian Perindustrian, Doddy Rahadi dalam siaran pers, Rabu, 4 November 2020.

Terlebih, pengembangan produk tekstil ramah lingkungan sejalan dengan strategi pemulihan industri seperti pemanfaatan teknologi dan efisiensi proses produksi. Harapannya, permintaan produk tekstil dengan teknologi tinggi akan terus meningkat di masa depan.

Hal ini didukung teknologi terbaru yang meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya serta kualitas produk seperti produk tekstil ramah lingkungan. Untuk itu, Doddy menyampaikan bahwa pemerintah akan memudahkan ketersediaan bahan baku lokal dan memastikan terjaminnya pasokan energi.

Sebagai industri yang menyerap tenaga kerja hingga 3,74 juta orang dan nilai ekspornya mencapai US$12,9 miliar pada 2019, para pelaku usaha TPT menjadi salah satu yang paling terdampak pandemi COVID-19.

Strategisnya industri TPT membuat pemerintah putar otak menyelamatkan kelangsungan bisnis raksasa ini. Sejumlah strateginya antara lain penerapan Road Map Tekstil 4.0. Lalu meningkatkan konektivitas sektor hulu-hilir di industri TPT dengan platform Indonesia Smart Textile Industry Hub (ISTIH).

Selain itu ada upaya penurunan harga gas demi mendongkrak daya saing dan memberikan  multiplier effect untuk rantai industri tersebut. Upaya lainnya adalah memfasilitasi pendirian pilot plant textile 4.0 atau lighthouse project sebagai benchmark implementasi Industri 4.0 di tingkat perusahaan.

“Kemenperin juga mengembangkan ekosistem industri special fiberhigh quality yarn, dan functional clothing berbasis polyester, rayon dan padat karya di Batang, Karawang, Riau, dan Brebes.” (SKO)