Mobil Listrik VinFast
Nasional

Pemerintah Optimistis 2 Juta Mobil dan 13 Juta Motor Listrik akan Digunakan pada 2030

  • Beralihnya moda transportasi dengan jumlah tersebut diharapkan dapat menghemat energi sebesar 29,79 MBOE dan mengurangi emisi gas buang sebanyak 7,23 juta ton CO2.
Nasional
Muhammad Imam Hatami

Muhammad Imam Hatami

Author

JAKARTA – Pemerintah menargetkan capaian penggunaan 2 juta mobil listrik dan 13 juta motor listrik di jalanan pada tahun 2030. 

Langkah ini merupakan bagian dari strategi nasional untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060. 

Beralihnya moda transportasi dengan jumlah tersebut diharapkan dapat menghemat energi sebesar 29,79 MBOE dan mengurangi emisi gas buang sebanyak 7,23 juta ton CO2.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan ekosistem industri kendaraan listrik.

Hal tersebut didorong oleh kekayaan sumber daya alam seperti nikel. 

Saat ini, terdapat 9 perusahaan pengolah nikel yang menghasilkan nikel dan kobalt sulfat, dengan total 4 perusahaan sudah beroperasi penuh.

"Saat ini, pengolahan bijih nikel menjadi nikel dan kobalt sulfat sudah ada. Proyek-proyek berikutnya yang perlu dilaksanakan dan dipromosikan adalah pembuatan prekursor baterai, katoda, sel baterai, dan baterai, mengingat industri pengisian daya listrik dan daur ulang baterai juga sudah ada," terang Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bidang Percepatan Pengembangan Industri Sektor ESDM, Agus Tjahjana, di Jakarta

Industri baterai untuk kendaraan listrik roda empat juga mulai berkembang pesat. 

Salah satu fasilitas produksi di Karawang telah beroperasi dengan kapasitas 10 GWh, yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan baterai mobil listrik dalam negeri.

Untuk mendukung ekosistem kendaraan listrik, pemerintah menargetkan pembangunan infrastruktur pengisian daya yang memadai. 

Hingga tahun 2030, akan ada penambahan sebanyak 48.118 unit daya pengisian stasiun dan 196.179 unit stasiun swap di seluruh Indonesia. 

Pembangunan infrastruktur ini diklaim akan mempermudah para pengguna kendaraan listrik dalam mengisi ulang daya kendaraannya.

"Pencapaian target ini tidak bisa dilakukan oleh pemerintah saja, tetapi memerlukan kolaborasi dari berbagai pihak, termasuk sektor swasta, lembaga penelitian, dan masyarakat luas," tambah Agus

Langkah ini sejalan dengan komitmen Indonesia dalam mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan meningkatkan penggunaan energi terbarukan. 

Selain itu, pengembangan kendaraan listrik juga diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan daya saing industri otomotif nasional di kancah global.

Pemerintah optimis bahwa target 2 juta mobil listrik dan 13 juta motor listrik pada tahun 2030 dapat tercapai.