Ribuan mobil pribadi dan bus berisi pemudik antre menaiki kapal sehingga menimbulkan kemacetan sepanjang jalan menuju Pelabuhan Merak, Banten, Kamis 20 April 2023. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Transportasi dan Logistik

Pemerintah Pastikan Berlakukan Diskon Tol Selama Mudik

  • Dalam menghadapi proyeksi pergerakan masyarakat selama Lebaran 2024 yang diperkirakan mencapai 193,6 juta orang, pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah melakukan perhitungan dan merancang strategi komprehensif.

Transportasi dan Logistik

Muhammad Imam Hatami

JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, mengungkap kebijakan pemberian diskon tarif tol selama periode Lebaran 2024 pasti akan diberlakukan. 

Keputusan ini bertujuan untuk mendukung kelancaran lalu lintas, meringankan beban biaya perjalanan, dan memacu sektor pariwisata. Meskipun Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) belum mengajukan pengurangan tarif, Kementerian PUPR memastikan bahwa kebijakan diskon tersebut akan tetap diterapkan.

"Insya Allah ada karena diskon itu untuk mengatur lalu lintas,"  ujar Basuki Kamis, 14 Maret 2024.

Dalam menghadapi proyeksi pergerakan masyarakat selama Lebaran 2024 yang diperkirakan mencapai 193,6 juta orang, pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah melakukan perhitungan dan merancang strategi komprehensif.

Angka tersebut menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan Lebaran 2023 yang mencapai 123,8 juta orang. Upaya ini melibatkan berbagai aspek, termasuk penataan pola perjalanan, optimalisasi sistem transportasi, dan penanganan lalu lintas.

Kementerian PUPR menegaskan komitmennya untuk mengamankan kelancaran perjalanan masyarakat, dengan diskon tarif tol sebagai salah satu langkah konkret.

Langkah ini diharapkan tidak hanya merangsang sektor pariwisata tetapi juga memberikan keringanan finansial kepada masyarakat yang merayakan Lebaran dan berencana melakukan perjalanan. 

Meskipun belum ada konfirmasi dari BUJT, pemerintah tetap memastikan bahwa kebijakan ini akan diimplementasikan, memperkuat upaya menciptakan perjalanan yang aman, nyaman, dan terjangkau selama musim Lebaran.

Dalam rangka menjaga kelancaran perjalanan masyarakat selama masa Lebaran, pemerintah telah merancang sejumlah strategi yang akan diterapkan. 

Pengaturan waktu mudik menjadi salah satu prioritas, dengan penekanan pada puncak arus mudik yang diperkirakan terjadi pada H-2 Lebaran, pada tanggal 8 April 2024, dengan potensi pergerakan mencapai 26,6 juta orang. 

Untuk mengatasi lonjakan tersebut, pemberian diskon tarif angkutan massal serta program mudik gratis diimplementasikan, memberikan opsi transportasi yang lebih terjangkau dan meminimalkan risiko kemacetan.

Selain itu, rekayasa lalu lintas menjadi bagian integral dari strategi ini, dengan pengaturan khusus di daerah yang rawan macet. Pemberlakuan diskon tarif tol juga dijadwalkan untuk mendorong penggunaan jalan tol sebagai opsi utama, mengurangi beban lalu lintas di jalan arteri. 

"Pengaturan waktu mudik, penyelenggaraan diskon tarif transportasi massal untuk mudik lebih dini, mudik gratis, rekayasa lalu lintas, diskon tarif jalan tol, hingga pengaturan lalu lintas terutama pada daerah yang beresiko terjadi kepadatan luar biasa akan kami lakukan," ungkap Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi.

Puncak arus balik, yang diantisipasi terjadi pada H+3 Lebaran, tanggal 14 April 2024, dengan potensi pergerakan sebanyak 41 juta orang, juga mendapat perhatian serius.

Upaya pengaturan lalu lintas di daerah rawan macet terus dijalankan, bersama dengan koordinasi intensif antara pihak terkait. 

Semua langkah ini diarahkan untuk mengoptimalkan upaya pemerintah dalam menangani arus mudik dan balik, menciptakan lingkungan transportasi yang aman, efisien, dan meminimalkan potensi kemacetan. 

Dengan demikian, diharapkan masyarakat dapat merayakan Lebaran dengan nyaman dan aman, sambil menjaga kelancaran mobilitas nasional.