<p>Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat yang baru diresmikan Presiden Joko Widodo / Dok. Kemenhub</p>
Nasional

Pemerintah Pepet Raksasa Pelayaran Denmark, Maersk Line Gabung di Megaproyek Pelabuhan Patimban

  • Kementerian Perhubungan menjajakan megaproyek Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat kepada perusahaan shipping raksasa asal Denmark Maersk Line

Nasional

Ananda Astri Dianka

JAKARTA - Kementerian Perhubungan menjajakan megaproyek Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat kepada perusahaan shipping raksasa asal Denmark Maersk Line.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, kerja sama dengan Maersk Line sangat potensial, karena perusahaan ini merupakan salah satu yang terbesar di dunia yang memiliki potensi pengangkutan dari Asia menuju ke Eropa, Amerika Serikat, maupun Timur Tengah.

“Kami tawarkan Maersk Line dan beberapa investor dari sejumlah negara, untuk bekerja sama dengan PT Pelabuhan Patimban International (PPI) yang telah ditunjuk sebagai satu entitas swasta untuk mengembangkan Pelabuhan Patimban. Kita ingin pelabuhan ini berkembang dengan pesat,” ujar Budi dalam pernyataan pers, Jumat 16 September 2022.

Ia menjelaskan, saat ini Pelabuhan Patimban sudah mengangkut 200.000 unit kendaraan dari target sebanyak160.000 unit kendaraan. 

Sekadar informasi, Pelabuhan Patimban adalah megaproyek Presiden Joko Widodo (Jokowi) di bidang kelautan. Proyek ini dikerjakan menggunakan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan anggaran mencapai Rp43,22 triliun.

Pembangunan pelabuhan dengan terminal kontainer dan perkiraan kapasitas sebesar 7,5 juta twenty fot equivalent unit peti kemas dan 250.000 unit kendaraan setiap tahunnya.

Pembangunan pelabuhan ini merupakan strategi Pemerintah untuk mengurangi kelebihan kapasitas di Pelabuhan Tanjung Priok. Pembangunan Pelabuhan Patimban ini diharapkan juga dapat sebagai stimulator pengembangan wilayah di daerah Subang.

Fase pertama proyek ini selesai pada tahun 2019 dan diresmikan Presiden Jokowi pada 2020 lalu. Adapun fase 1 mencakup pembangunan dermaga terminal kendaraan sepanjang 300 meter dan terminal peti kemas dengan dimensi 420x35 meter.

Dalam fase pertama, dikerjakan juga breakwater, seawall, revetment, backup area, jalan akses dan jembatan penghubung ke terminal dengan anggaran Rp17,2 triliun yang Rp14,2 triliun di antaranya merupakan pinjaman dari Jepang.

Pelabuhan Patimban melayani angkutan LDF (Long Distance Ferry) kapal roll on - roll off atau RORO yang dikelola PT ASDP Indonesia Ferry (Persero). Rute penyeberangan yang dilakukan ke Pelabuhan Panjang di Lampung dan Pontianak.

Adapun progres pembangunan terkini adalah pembangunan tahap 1-2 yang ditarget rampung Oktober 2022. Kemudian selebihnya ditargetkan selesai pada 2025. 

Pelabuhan Patimban ditargetkan akan memiliki kapasitas yang sama dengan Pelabuhan Priok yakni sebesar 7,5 juta TEUs peti kemas atau kontainer dan 600 ribu kendaraan per tahun pada 2027.