Pemerintah Proyeksikan Impor 5 Juta Ton Beras Lagi di 2024
- Pemilu di Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pendorong utama dalam menggerakkan roda ekonomi nasional. Salah satu dampak yang dapat dirasakan adalah peningkatan perputaran ekonomi secara menyeluruh. Fenomena ini tak lain karena adanya peningkatan signifikan dalam konsumsi, baik dari pemerintah maupun masyarakat umum.
Nasional
JAKARTA - Indonesia menghadapi kompleksitas masalah disektor pertanian yang mendorong kebijakan proyeksi kuota impor beras hingga 5 juta ton pada tahun 2024. Tantangan ini tak terlepas dari permasalahan pertanian yang semakin rumit dan potensi krisis pangan global.
Peningkatan permintaan pangan pascapandemi COVID-19 menjadi salah satu pemicu kenaikan harga pangan, yang menciptakan potensi darurat pangan global yang dapat menggoyahkan stabilitas sosial dan ekonomi Indonesia.
Langkah-langkah proaktif telah diambil dengan mengimpor 3,5 juta ton beras tahun ini, dan rencananya akan meningkat menjadi 5 juta ton pada 2024. Pembatasan ekspor dari negara-negara produsen pangan dan dampak El Nino yang menurunkan produksi beras dari 31 juta ton tahun sebelumnya menjadi 30 juta ton pada tahun 2023 menjadi alasan utama di balik kebijakan ini.
- Mengintip Peluang Investasi Perumahan di IKN
- Mengapa Asia Selatan jadi Titik Polusi Global?
- Prakiraan Cuaca Besok dan Hari Ini 14 November 2023 untuk Wilayah DKI JakartaPa
Menteri Pertanian, Amran, menegaskan bahwa langkah ini diambil untuk menjamin pasokan pangan yang memadai bagi masyarakat. Di tengah kenaikan harga pangan, keputusan ini dianggap sebagai respons yang diperlukan pemerintah untuk mencegah krisis pangan di tingkat domestik yang terjadi akibat kelangkaan pangan yang dapat memicu kenaikan harga beras besar besaran.
Sebagai upaya meningkatkan produksi pangan, khususnya beras dan jagung, Menteri Pertanian Amran mengusulkan Anggaran Belanja Tambahan (ABT) Tahun Anggaran 2023 senilai Rp5,83 triliun. Usulan ini bertujuan untuk mempercepat peningkatan produksi pangan dan mengurangi ketergantungan pada impor.
Pemerintah terus berupaya memastikan ketersediaan pangan yang cukup. Untuk ,ewujudkan terciptanya hal tersebut, perhatian juga difokuskan pada langkah-langkah strategis dan investasi guna mencapai target produksi beras sebesar 32 juta ton pada 2024 dan 34 juta ton pada 2025. Tantangan di sektor pertanian memerlukan pendekatan holistik, termasuk dalam kebijakan pangan dan pengalokasian anggaran, untuk menjaga ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat.