Pemerintah Setujui Kenaikan Belanja Pertahanan 20 Persen Hingga 2024
- Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan pemerintah menyetujui peningkatan belanja pertahanan sebesar 20% hingga akhir tahun depan. Upaya itu untuk meningkatkan peralatan militer negara sebagai tanggapan terhadap perkembangan geopolitik.
Nasional
JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan pemerintah menyetujui peningkatan belanja pertahanan sebesar 20% hingga akhir tahun depan. Upaya itu untuk meningkatkan peralatan militer negara sebagai tanggapan terhadap perkembangan geopolitik.
Dalam konferensi pers pada Rabu, 29 November 2023, Sri Mulyani mengatakan persetujuan itu datang dalam pertemuan yang dia hadiri dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Prabowo adalah kandidat utama dalam pemilihan presiden mendatang pada bulan Februari, dan mencalonkan diri bersama putra Jokowi, Gibran Rakabuming Raka.
- Saham Janu Putra (AYAM) jadi Efek Syariah, Ini Rincian Alokasi Dana IPO
- Medco Energi Dapat Lampu Hijau Caplok 2 Blok Migas dari Kesultanan Oman
- Kinerja Keuangan Bukit Asam Melonjak, Raih Pendapatan Rp27,7 Triliun
Menurut Sri Mulyani, anggaran pertahanan akan dinaikkan dari US$20,75 miliar menjadi $25 miliar. “Kebutuhan itu dikemukakan oleh kementerian pertahanan. Mereka menganggapnya sebagai kebutuhan mengingat kondisi peralatan militer kita serta meningkatnya ancaman di tengah dinamika geopolitik dan keamanan geografis yang meningkat,” ujarnya, dikutip dari Reuters, Kamis, 30 November 2023.
Terlepas dari peningkatan yang signifikan, anggaran pertahanan untuk tiga periode lima tahunan dari 2020 hingga 2034 akan tetap sebesar US$55 miliar. Hal itu berarti sejalan dengan rencana fiskal jangka menengah hingga jangka panjangnya.
Menurutnya, sumber dana tersebut berasal dari pinjaman luar negeri. Negara Asia Tenggara ini telah berupaya memodernisasi armadanya yang sudah tua dalam beberapa tahun terakhir, yang dipelopori oleh Prabowo.
Menurut data dari lembaga think tank Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI), selama dekade terakhir, belanja pertahanan Indonesia per kapita dan sebagai persentase dari produk domestik bruto (PDB) telah menjadi yang terendah di antara enam negara berkembang di kawasan itu.
Kesepakatan yang telah ditandatangani Prabowo dalam beberapa tahun terakhir termasuk pembelian 42 jet tempur Dassault Rafale senilai US$8,1 miliar, 12 drone baru dari Turkish Aerospace senilai US$300 juta, dan 12 jet tempur Mirage 2000-5 senilai US$800 juta.
Dia juga menandatangani perjanjian untuk membeli jet tempur dan helikopter pengangkut dari perusahaan AS Boeing (BA.N) dan Lockheed Martin (LMT.N) pada Agustus 2023.
- Genjot Pembiayaan Berkelanjutan, BSI Bidik Pertumbuhan Kredit 15 Persen Tahun Ini
- Jokowi Sentil Perbankan Lebih Doyan Investasi daripada Salurkan Kredit UMKM
- Osprey Amerika Kembali Celaka
Indonesia menandatangani kesepakatan untuk membeli kapal penyelamat kapal selam senilai US$100 juta dari Inggris pada bulan September, setelah salah satu kapal selam negara itu tenggelam pada tahun 2021 saat latihan.
Indonesia dan Korea Selatan juga telah terkunci dalam perselisihan mengenai pendanaan untuk proyek bersama jet tempur KFX.