Pemerintah Tak Lagi Punya Anggaran? Presiden Minta Ada Alternatif Biaya Tol Trans-Sumatera
JAKARTA- Presiden Joko Widodo meminta adanya terobosan alternatif pembiayaan pembangunan Tol Trans-Sumatera untuk mengurangi beban ekuitas dari Penyertaan Modal Negara (PMN). Tanda-tanda pemerintah ngos-ngosan karena tak lagi punya anggaran? “Saya minta ada terobosan sumber-sumber pembiayaan alternatif untuk mengurangi beban ekuitas dari PMN dan juga tidak tergantung dari APBN. Itu perlu digarisbawahi,” ujar Presiden dalam pengantar […]
Nasional
JAKARTA- Presiden Joko Widodo meminta adanya terobosan alternatif pembiayaan pembangunan Tol Trans-Sumatera untuk mengurangi beban ekuitas dari Penyertaan Modal Negara (PMN). Tanda-tanda pemerintah ngos-ngosan karena tak lagi punya anggaran?
“Saya minta ada terobosan sumber-sumber pembiayaan alternatif untuk mengurangi beban ekuitas dari PMN dan juga tidak tergantung dari APBN. Itu perlu digarisbawahi,” ujar Presiden dalam pengantar Rapat Terbatas Percepatan Pembangunan PSN Tol Trans-Sumatera dan Tol Cisumdawu, di Istana Merdeka, Selasa 7 Juli 2020.
Presiden mengatakan kebutuhan untuk investasi Tol Trans-Sumatera sebesar Rp476 triliun. Dari total itu masih ada kebutuhan pendanaan Rp386 triliun untuk menyelesaikan keseluruhan ruas backbone sampai 2024.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Presiden meminta kalkulasi kelayakan finansial betul-betul dilakukan serta dicarikan opsi-opsi tambahan ekuitas untuk melanjutkan proyek tersebut.
Presiden mengatakan Tol Trans-Sumatera berjarak kurang lebih 2.765 km. Pembangunan Tol Trans-Sumatera termasuk juga Tol Cisumdawu dalam rangka memberikan daya ungkit perekonomian.
Keberadaan Tol Trans-Sumatera diharapkan dapat mendorong pertumbuhan dan pemerataan ekonomi sehingga di wilayah itu ada efisiensi waktu tempuh dan juga dapat meningkatkan multiplier effect dua hingga tiga kali lipat terhadap PDB.