Pemerintah Tarik Utang Luar Negeri, Cadangan Devisa Maret 2023 Naik US$4,9 Miliar
- Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan meningkatnya posisi cadangan devisa pada Maret 2023 antara lain dipengaruhi oleh penerimaan pajak dan penarikan pinjaman luar negeri pemerintah.
Nasional
JAKARTA - Cadangan devisa Indonesia naik menjadi US$145,2 miliar setara Rp2.164,2 triliun (asumsi kurs Rp14.905 per dolar AS) per Maret 2023, meningkat dibandingkan dengan posisi pada akhir Februari 2023 yang sebesar US$140,3 miliar setara Rp2.091,2 triliun.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan meningkatnya posisi cadangan devisa pada Maret 2023 antara lain dipengaruhi oleh penerimaan pajak dan penarikan pinjaman luar negeri pemerintah.
“Ini naik 3,49% dibandingkan posisi akhir bulan Februari 2023 yang sebesar US$140,3 miliar,” kata Erwin Senin, 10 April 2023.
- 4 Cara Menghadapi Anggota Tim yang Dominan Saat Rapat
- Ssst! Gunakan 10 Kata Berikut untuk Mendapatkan Apa yang Anda Inginkan Dalam Negosiasi
- Kantongi Izin Bappebti, Bitwewe Akan Layani Investor Aset Kripto di Bulan Mei
Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,4 bulan impor atau 6,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. Ke depan, Bank Indonesia memandang cadangan devisa tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga, seiring dengan berbagai respons kebijakan dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung proses pemulihan ekonomi nasional.