Pemerintah Tunjuk Kimia Farma untuk Pengadaan Vaksin Sinopharm
JAKARTA – Emiten farmasi pelat merah PT Kimia Farma Tbk (KAEF) akan segera melakukan pengadaan Vaksin Sinopharm. Selain Sinopharm, pemerintah juga akan menjajaki kerja sama dengan Moderna asal Amerika Serikat dengan platform MRNA. Juru bicara Vaksinasi Bio Farma Bambang Heriyanto menyebut pihaknya menunjuk Kimia Farma sebagai anak usaha holding farmasi sebagai pihak yg melakukan pengadaan. […]
Industri
JAKARTA – Emiten farmasi pelat merah PT Kimia Farma Tbk (KAEF) akan segera melakukan pengadaan Vaksin Sinopharm. Selain Sinopharm, pemerintah juga akan menjajaki kerja sama dengan Moderna asal Amerika Serikat dengan platform MRNA.
Juru bicara Vaksinasi Bio Farma Bambang Heriyanto menyebut pihaknya menunjuk Kimia Farma sebagai anak usaha holding farmasi sebagai pihak yg melakukan pengadaan.
Saat ini, kata dia, pemerintah mulai melakukan pembicaraan dengan Sinopharm dari Beijing, China dengan platform inactivated.
Bio Farma sendiri turut dilibatkan untuk pengadaan dan distribusi vaksin gotong royong. Kendati begitu, Bambang memastikan vaksin gotong royong harus mendapatkan persetujuaan penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Ia mengatakan, jenis vaksin gotong royong harus berbeda dengan vaksin program. Saat ini, sambung Bambang, Bio Farma ditunjuk pemerintah dalam proses pengadaan dan distribusi vaksin gotong royong.
“Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 10/2021 jenis vaksin untuk gotong royong harus berbeda dengan jenis vaksin program pemerintah,” ujarnya melalui siaran pers virtual beberapa waktu lalu.
Bambang menambahkan, Bio Farma juga sudah memproduksi dan mendistribusi 7,2 juta vaksin Sinovac asal China yang diperuntukkan bagi lansia dan pelayanan publik.
Menurutnya, distribusi masih terkendali dan berjalan dengan baik, termasuk pendistribusian ke lokasi-lokasi terluar dan terpencil Indonesia.
Baginya, seluruh proses tersebut juga sudah sesuai kaidah cara pendistribusian obat yang baik sesuai dengan aturan yang berlaku. Hal ini juga menjadi dasar Bio Farma dilibatkan untuk pengadaan dan distribusi vaksin gotong royong.