<p>Nasabah melakukan transaksi melalui mesin ATM di gerai CIMB Niaga Ditigal Lounge, Mal Gandaria City, Jakarta, Kamis, 4 Maret 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Dunia

Pemilik Kedai Kopi di Lebanon "Merampok" dari Rekening Milik Sendiri di Bank

  • Seorang pemilik kedai kopi di Lebanon merampok dari rekeningnya sendiri karena krisis di Lebanon yang membatasi penarikan uang di bank.

Dunia

Fadel Surur

JOUB JANNINE - Seorang pemilik kedai kopi di Lebanon merampok dari rekeningnya sendiri karena krisis di Lebanon yang membatasi penarikan uang di bank.

Abdallah Assaii menyandera pegawai bank dan mengambil uang sebesar US$50.000 atau setara dengan Rp718 juta (asumsi kurs Rp14,372.50 per dolar Amerika Serikat/AS) dari rekeningnya sendiri, seperti dikutip TrenAsia.com dari The National pada 28 Januari 2022.

Insiden itu terjadi di bank Lebanon BBAC di kota Joub Jannine, Lembah Bekaa pada 18 Januari 2022 lalu.

Beberapa penduduk Lebanon justru menganggap Assaii sebagai pahlawan. Ia dianggap mewakili warga Lebanon yang hanya diizinkan mengambil uang tunai dalam jumlah terbatas dari rekening sejak Oktober 2019.

Langkah ini diambil untuk menghindari penarikan besar-besaran setelah mata uang negaranya (lira) mulai mengalami devaluasi. Yang terjadi selanjutnya adalah krisis ekonomi yakni lira mengalami devaluasi 95% selama 2 tahun terakhir. 

Tingkat kemiskinan di Lebanon ikut bertumbuh.  Pada 2021, PBB memperkirakan 78% orang Lebanon hidup di bawah garis kemiskinan, seperti dikutip dari VICE.

Tidak ada korban jiwa dalam insiden itu. Tetapi, pihak pengacara keluarga Assaii dan pihak bank berdebat mengenai tingkat kekerasan yang terjadi selama negosiasi dengan pegawai bank dan kepolisian.

Pihak bank menyatakan bahwa Assaii telah melakukan penyerangan fisik dan mengancam akan membunuh pegawai bank.

Pihak keluarga dan kerabat pun membantah tuduhan tersebut. Menurut mereka, Assaii adalah seseorang tanpa catatan kriminal, putus asa karena utang dan praktik perbankan yang tidak adil, yang juga meminta maaf kepada sandera setelah dilepas.

“Abdallah berhasil melakukan apa yang tidak bisa dilakukan siapapun di Lebanon,” ujar Abed Nabha, seorang pekerja setempat seperti dikutip dari The National. Ia menambahkan bahwa Assaii tidak merampok, karena yang diambil adalah uangnya sendiri.

Pihak keluarga melaporkan bahwa kedai kopi milik Assaii sempat dirampok beberapa minggu sebelum kejadian. Ia juga berutang US$8.700 atau setara dengan Rp125.056.410 untuk bahan-bahan di kedainya.

Pengacara Assaii menambahkan pihak bank menolak permintaan cek pada minggu sebelum kejadian. Klaim ini dibantah oleh Asosiasi Bank Lebanon.

Ada sebagian orang tidak setuju dan menganggap bahwa dugaan ancaman oleh Assaii terhadap pegawai bank tidak dapat dibenarkan.

“Tidak dapat diterima jika semua orang mengambil haknya melalui cara yang dilakukan Assaii, tetapi kita harus memahami keadaan yang mendorongnya melakukan itu,” ujar salah seorang pendukung Assaii.

Assaii sekarang masih ditahan dan sedang mogok makan, menurut laporan media setempat, seperti dikutip dari VICE.