Menteri BUMN Erick Thohir mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 30 Agustus 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Fintech

Pemilik Start Up Merapat! Erick Thohir Siapkan Modal Lewat 3 BUMN Ini

  • Menteri BUMN Erick Thohir menyiapkan pendanaan untuk perusahaan rintisan (start up) dan unicorn karya anak bangsa.
Fintech
Laila Ramdhini

Laila Ramdhini

Author

JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyiapkan pendanaan untuk perusahaan rintisan (start up) dan unicorn karya anak bangsa di tiga BUMN. 

Ketiga perusahaan pelat merah tersebut yakni PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk lewat BRI Ventures.

"Kami siapkan pendanaannya di Telkom, Mandiri, dan BRI ventures. Karena kenapa? Kebanyakan unicorn dan startup Indonesia sekarang dimiliki oleh asing," ujar Erick Thohir, Sabtu, 23 Oktober 2021.

Menurut Erick, bukan salah anak muda Indonesia saat start up dan unicorn Indonesia dimiliki oleh asing. Dia mengakui selama ini pemerintah tidak pernah hadir untuk mereka.

"Karena itu kita akan mendorong pembiayaan ini dan akan diluncurkan oleh Bapak Presiden RI Joko Widodo pada minggu kedua Desember dengan tiga keharusan, antara lain pertama penciptanya orang Indonesia, pemiliknya orang Indonesia," katanya.

Syarat kedua adalah perusahaannya beroperasi di Indonesia dan yang terakhir harus go public di Indonesia bukandi luar negeri.

"Kami ingin hal tersebut menjadi sebuah dorongan, saya kemarin diundang oleh berbagai universitas, salah satunya ini yang sekarang saya dorong di universitas-universitas. Di sinilah kami harapkan disrupsi digitalisasi harus diseimbangkan dan dipastikan bahwa kita siap dalam perubahan ini. Perubahan digitalisasi sendiri sangat cepat," tambahnya.

Sebelumnya, Erick Thohir terus mendorong generasi muda memiliki perusahaan-perusahaan besar yang menjadi unicorn-unicorn baru.

Menurut dia, potensinya ada dan saat ini Indonesia memiliki lima unicorn dan mestinya bisa menjadi 25 unicorn untuk beberapa tahun mendatang.

Kondisi itu juga mendorong perusahaan-perusahaan menjadi besar, membuka lapangan kerja yang sangat masif, dan juga mendorong ekonomi Indonesia untuk memastikan Indonesia juga terproteksi dengan digitalisasi. 

Dengan demikian, Indonesia tidak  hanya menjadi market saja, tapi banyak entrepreneur Indonesia yang berdiri tegak. Semua pihak harus mendukung mereka.

Erick mengatakan, jika melihat posisi perusahaan di Indonesia, dari tahun ke tahun itu-itu saja. Sedangkan negara di dunia seperti Amerika Serikat dan banyak negara lainnya sekarang tumbuh perusahaan-perusahaan teknologi menjadi besar, jadi bukan yang berdasarkan sumber daya alam saja.