Pemilu AS: Joe Biden Unggul Sementara
JAKARTA – Joe Biden unggul tipis dalam pemilihan umum presiden Amerika Serikat (AS) hingga 4 November 2020 pukul 4.13 am waktu AS. Dikutip dari data pemilihan umum (pemilu) AS Reuters, kandidat presiden dari kubu Demokrat Joe Biden mendapat 66,7 juta suara atau 49,9%. Sementara, kandidat presiden dari Partai Republican Donald Trump memperoleh 64,95 juta suara […]
Nasional & Dunia
JAKARTA – Joe Biden unggul tipis dalam pemilihan umum presiden Amerika Serikat (AS) hingga 4 November 2020 pukul 4.13 am waktu AS.
Dikutip dari data pemilihan umum (pemilu) AS Reuters, kandidat presiden dari kubu Demokrat Joe Biden mendapat 66,7 juta suara atau 49,9%.
Sementara, kandidat presiden dari Partai Republican Donald Trump memperoleh 64,95 juta suara atau 48,6%.
Biden unggul di Washington, Oregon, California, Minnesota, New York, Colorado, dan New Mexico. Sedangkan, Trump unggul lebih banyak negara bagian, antara lain Montana, Wyoming, Idaho, Utah, Texax, Kansas, dan Missouri.
Trump memenangkan Florida dan Texas sebagian karena dukungan baru dari para pemilih Latin.
Di Florida, menurut exit poll yang dikutip Reuters, Trump dan Biden membagi suara Latino. Pada 2016, Trump hanya memenangkan empat dari 10 pemilih Latin dalam pertarungannya melawan calon presiden dari Demokrat Hillary Clinton.
Secara keseluruhan, dia memenangkan tiga dari 10 pemilih non-kulit putih.
Trump mempertahankan keunggulannya di antara pemilih kulit putih di Florida. Menurut jajak pendapat Edison Research, enam dari 10 pemilih kulit putih mengatakan mereka memberikan suara untuk Trump, tidak berubah dari 2016.
Kampanye Trump memenangkan pemilih Kuba-Amerika di Florida Selatan yang padat sebagai prioritas utama dengan menekankan kebijakan garis keras pemerintah terhadap Kuba dan Venezuela, dan mencap Biden dan Demokrat sebagai “sosialis”.
Di Texas, empat dari 10 Hispanik memilih Trump, sedangkan pada 2016 3 dari 10 memilih Trump.
Jajak pendapat nasional Edison menunjukkan bahwa sementara Biden memimpin Trump di antara pemilih non-kulit putih, Trump telah menerima proporsi suara non-kulit putih yang sedikit lebih tinggi daripada yang dia dapat pada tahun 2016.
Jajak pendapat tersebut menunjukkan bahwa sekitar 11% orang Afrika-Amerika, 31% Hispanik, dan 30% orang Asia-Amerika memilih Trump, naik 3 poin persentase dari 2016 di antara ketiga kelompok tersebut.