Pemilu Inggris: Partai Buruh Akhiri Dominasi 14 Tahun Konservatif
- Partai Buruh menang telak di parlemen dengan meraih 410 kursi dari total 650 kursi. Adapun Partai Konservatif hanya mendapatkan 118 kursi, disusul Partai Liberal Demokrasi dengan 70 kursi. Kemenangan ini membuat pemimpin Partai Buruh, Keir Starmer, bakal menjadi Perdana Menteri (PM) Inggris selanjutnya.
Dunia
JAKARTA—Partai Buruh berhasil menumbangkan Partai Konservatif dalam pemilihan umum (pemilu) Inggris tahun ini. Itu adalah kemenangan brilian mengingat Konservatif telah berkuasa selama 14 tahun di Negeri Ratu Elizabeth.
Partai Buruh menang telak di parlemen dengan meraih 410 kursi dari total 650 kursi. Adapun Partai Konservatif hanya mendapatkan 118 kursi, disusul Partai Liberal Demokrasi dengan 70 kursi. Kemenangan ini membuat pemimpin Partai Buruh, Keir Starmer, bakal menjadi Perdana Menteri (PM) Inggris selanjutnya.
Hasil pemilu 2024 bisa dibilang menjadi catatan terburuk dalam sejarah Partai Konservatif. Partai yang dipimpin Rishi Sunak, PM Inggris saat ini, dianggap gagal menjalankan pemerintahan dengan baik. Hal itu menyusul problem krisis biaya hidup, buruknya layanan publik hingga serangkaian skandal.
Janjikan Perubahan
Starmer dalam pidato kemenangannya berjanji membawa Inggris ke arah yang lebih baik. “Perubahan dimulai sekarang,” ujarnya dikutip dari Reuters, Jumat 5 Juli 2024. Dia berkomitmen mengakhiri segala kekacauan yang terjadi saat pemerintahan Sunak.
“Kami akan membalik halaman tersebut. Hari ini kami memulai bab berikutnya, misi pembaruan nasional,” ujar Starmer. Sekitar 250 anggota parlemen Konservatif terdepak menyusul kekalahan tersebut. Itu termasuk mantan PM Liz Truss dan sejumlah menteri senior.
Sementara itu, Sunak telah menghubungi Starmer dan mengakui kekalahannya. “Hari ini kekuasaan akan berpindah tangan secara damai dan tertib, dengan iktikad baik dari semua pihak,” kata Sunak.
Baca Juga: G7 Setuju Berikan Uang Rp800 Triliun Milik Rusia ke Ukraina
Dia mengatakan ada banyak hal yang harus dipelajari dan direnungkan dari kekalahan menyakitkan tersebut. Sunak mengaku bertanggungjawab atas kekalahan Konservatif. “Saya minta maaf,” ujar PM keturunan India tersebut.
Kebijakan luar negeri menjadi salah satu yang paling disorot dengan perubahan sosok pemimpin di Inggris. Sejumlah pihak menilai Starmer tidak akan melakukan perubahan ekstrem dalam kebijakan luar negeri.
Starmer sendiri telah berjanji meningkatkan hubungan dengan Uni Eropa untuk menyelesaikan masalah akibat keluarnya Inggris dari blok tersebut. Meski menentang Brexit, Inggris di bawah Starmer hampir mustahil kembali ke Uni Eropa.
Terkait hubungan luar negeri, banyak kebijakan Starmer yang seirama dengan Sunak. Hal itu termasuk melanjutkan dukungan pada Ukraina dalam perang melawan Rusia.
Profil Keir Starmer
Starmer adalah mantan kepala jaksa penuntut dan pengacara hak asasi manusia yang masuk ke parlemen pada tahun 2015. Dia menjadi anggota parlemen untuk wilayah Holborn dan St Pancras di London utara.
Starmer bertugas di tim mantan pemimpin Partai Buruh, Jeremy Corbyn, sebagai menteri oposisi bidang Brexit. Dia sempat mengatakan referendum kedua soal Uni Eropa harus dipertimbangkan. Keir mencalonkan diri sebagai pemimpin Partai Buruh usai kekalahan telak partainya pada pemilu 2019. Dia pun meraih kemenangan pada April 2020.
Pemimpin berusia 61 tahun itu merupakan jebolan University of Leeds dan University of Oxford. Suami Victoria Alexander ini sering menyebut dirinya berasal dari latar belakang kelas pekerja di Oxted, Surrey.
Ayahnya adalah seorang pembuat perkakas, sedangkan ibunya bekerja sebagai perawat. Dia menjadi orang pertama di keluarganya yang mengenyam pendidikan universitas.