Pemimpin Oposisi Korea Selatan Alami penikaman.png
Dunia

Pemimpin Oposisi Korea Diserang Saat Kunjungi Busan

  • Insiden tersebut menjadi berita heboh di Korea Selatan, mengingat Lee Jae-myung sebelumnya menjadi kandidat presiden pada tahun 2022 dan kalah tipis dalam pemilihan tersebut.

Dunia

Muhammad Imam Hatami

BUSAN - Pemimpin oposisi Korea Selatan Lee Jae-myung menjadi korban serangan saat melakukan kunjungan di kota Busan. Serangan tersebut mengakibatkan luka parah di lehernya. Insiden tragis ini terjadi saat Lee berkunjung ke bandara, ketika berada di tengah kerumunan pendukung dan wartawan. 

Insiden tersebut menjadi berita heboh di Korea Selatan, mengingat Lee Jae-myung sebelumnya menjadi kandidat presiden pada tahun 2022 dan kalah tipis dalam pemilihan tersebut. 

Dilansir dari Reuters, Selasa, 2 Januari 2023, pelaku serangan merupakan seorang pria tak dikenal berusia sekitar 50-an atau 60-an tahun. Dia mendekati Lee dengan menggunakan mahkota kertas yang bertuliskan nama Lee. 

Pelaku tiba-tiba menyerang Lee dengan menusukkan benda tajam ke leher pemimpin oposisi tersebut. Detik-detik mengerikan ini direkam dalam beberapa video yang segera viral di berbagai platform media sosial. Rekaman video menunjukkan betapa cepatnya penyerang melakukan aksinya. 

Saksi mata yang berada di tempat kejadian menggambarkan keadaan yang kacau, dengan kehadiran sekitar dua lusin petugas polisi dan sejumlah orang yang mencoba membekuk pelaku. Setelah insiden tersebut petugas polisi yang berada di tempat kejadian langsung mengamankan pelaku. 

Lee Jae-myung segera diterbangkan dengan helikopter pemadam kebakaran ke Rumah Sakit Universitas Nasional Pusan untuk menerima perawatan medis darurat. Luka sekitar 1 sentimeter di lehernya membutuhkan perawatan segera. Kondisinya saat ini dilaporkan mulai stabil.

Serangan yang terjadi pada Lee Jae-myung telah menciptakan dampak emosional yang sangat dalam bagi pendukungnya dan seluruh masyarakat Korea Selatan. Insiden ini menyoroti kerentanan yang dapat terjadi selama proses politik serta risiko yang dihadapi oleh para pemimpin politik dalam menjalankan tugas mereka. 

Kejadian tragis ini tidak hanya mempengaruhi individu atau partai politik, tetapi juga mengirimkan pesan terdapat potensi gangguan keamanan, bahkan bagi tokoh publik yang paling terkenal sekalipun. 

Hal ini dapat merusak kepercayaan masyarakat terhadap sistem politik dan memicu kekhawatiran atas keselamatan para pemimpin yang berjuang untuk melayani masyarakat. Pihak berwenang sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait insiden tragis ini. Hingga belum diketahui motif dari serangan tersebut.