<p>Tampak bangunan Galeri Marketing yang akan diresmikan bersama dengan cluster premium terbaru Kota Podomoro Tenjo di kawasan Tenjo, Jawa Barat l, Sabtu, 27 Maret 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Gaya Hidup

Peminat End User Melonjak, Kota Podomoro Tenjo Luncurkan Cluster Kenanga

  • Minat konsumen terhadap pembelian properti khususnya rumah tapak terus meningkat seiring dengan bangkitnya sektor properti tanah air. Hal ini menunjukkan kebutuhan masyarakat akan hunian akan terus ada sehingga kehadiran pengembang tepercaya yang menyediakan hunian terbaik sangat diperlukan.

Gaya Hidup

Reza Pahlevi

JAKARTA – Minat konsumen terhadap pembelian properti khususnya rumah tapak terus meningkat seiring dengan bangkitnya sektor properti tanah air. Hal ini menunjukkan kebutuhan masyarakat akan hunian akan terus ada sehingga kehadiran pengembang tepercaya yang menyediakan hunian terbaik sangat diperlukan.

Salah satu hunian rumah tapak yang sangat diminati oleh konsumen penghuni langsung (end user) adalah Kota Podomoro Tenjo, proyek dengan harga terjangkau dari Agung Podomoro. Sejak diluncurkan pada Agustus 2020, minat konsumen terhadap hunian Kota Podomoro Tenjo melonjak. Terbukti, sebanyak 2.000 unit sudah terjual hingga hari ini.

Dikarenakan peminat hunian di Kota Podomoro Tenjo sangat tinggi, klaster terbaru pada Tipe Deluxe diluncurkan. Pembukaan cluster Kenanga telah dilakukan sejak tanggal 25 s.d. 27 Juni 2021. Untuk mengantisipasi penularan Covid-19, maka calon konsumen hanya dapat melakukan pemilihan unit secara online melalui Zoom.

Uniknya, cluster terbaru ini memiliki beberapa kelebihan dan keunggulan yaitu lokasinya yang menempel ke Deluxe Club House, dekat ke Grand TOD dan Stasiun Tenjo, menempel dengan jalan utama dan dekat dengan jalan arteri. Harapannya, keunggulan ini akan menarik lebih banyak peminat untuk membeli hunian di Kota Podomoro Tenjo.

“Lonjakan peminat ini menunjukkan bahwa hunian adalah kebutuhan pokok yang akan selalu dicari orang. Saat ini konsumen Kota Podomoro Tenjo adalah 70% end user yang didominasi kaum milenial,” ujar Assistant Vice President Marketing Kota Podomoro Tenjo Zaldy Wihardja pada wartawan di Jakarta.

Selain itu, harga tanah di Kota Podomoro Tenjo relatif lebih murah untuk ukuran tanah yang lebih luas dibandingkan dengan harga tanah pengembangan di area sekitar. Hal ini membuat kawasan Tenjo yang bersebelahan dengan Tangerang Selatan atau sekitar 25 menit dari Tol Serpong-Balaraja memiliki nilai investasi dari kenaikan harga tanah yang lebih potensial di masa mendatang.

Data BPS per Januari 2021 menyatakan dari hasil survei sepanjang Februari – September 2020 jumlah generasi milenial mencapai 69,90 juta jiwa atau 25,87 persen dari total populasi berjumlah 270,2 juta jiwa. Kelompok millenial sendiri merupakan mereka yang lahir di awal tahun 1980-an hingga 1990-an.

Adapun, konsumen kaum milenial Kota Podomoro Tenjo merupakan kelompok masyarakat produktif yang berusia 25-40 tahun, yang umumnya tengah mencari rumah pertama untuk ditinggali.

Dia mengatakan kondisi ini memang sudah sesuai dengan harapan pengembang, karena pada dasarnya Kota Podomoro Tenjo memang menyasar konsumen yang ingin membeli rumah pertamanya. “Pada saat masih pandemi seperti ini saja minat masyarakat tinggi, apalagi nanti pasca pandemi. Kami optimis penjualan properti di Kota Podomoro Tenjo akan makin tinggi,” katanya.

Sejauh ini, kata Zaldy, mayoritas pembeli yakni sebanyak 30% memilih rumah tipe 36/72, sisanya memilih tipe lain yang lebih luas dan premium.

“Proyek Kota Podomoro Tenjo dibangun di atas lahan seluas 650 hektare dan diproyeksikan sebagai The Next Serpong, akan ada perumahan, ruko, sarana transportasi yang akan terus dikembangkan sebagai pusat aktivitas masyarakat,” katanya.

Untuk memenuhi semua kebutuhan konsumen maupun investor, Zaldy mengatakan proses pembangunan Kota Podomoro Tenjo sedang berjalan sesuai rencana.

“Kami sedang merapikan lahan dan membangun infrastruktur,” ujarnya.

Kota Podomoro Tenjo diharapkan akan segera rampung untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang memang menginginkan hunian untuk langsung ditempati. “Sebagian orang biasanya membeli properti untuk investasi alias tidak dijadikan hunian, tapi sekarang fenomenanya orang mencari rumah tinggal. Kemungkinan karena dampak pandemi, justru dikhawatirkan nanti jika pandemi berakhir harga rumah akan makin mahal,” kata Zaldy lagi.

Adapun, proyek Kota Podomoro Tenjo diproyeksikan menjadi satelit dan kota mandiri baru di area Tenjo, Jawa Barat. Antusiasme masyarakat terhadap produk Kota Podomoro Tenjo cukup tinggi, terbukti dengan terjual habisnya produk properti tersebut tiap kali pengembang meluncurkan klaster terbaru.

Adapun, klaster yang telah terjual adalah Kalamenta, Kana & Angsana. Klaster yang baru diluncurkan adalah kluster Burgundy dan Kalamenta Puri. Baru-baru ini Kota Podomoro Tenjo juga meluncurkan produk-produk ruko premiumnya yaitu Afara Business Park yang langsung terjual habis pada saat peluncurannya dan ruko Kayu Manis Business Square.

Tingginya peminat ini didukung pula oleh keterjangkauan lokasi dan terbukanya akses transportasi ke Kawasan Kota Podomoro Tenjo. Pembangunan properti akan dilengkapi dengan dengan adanya pembangunan grand Transit Oriented Development (TOD) yang mendukung mobilitas masyarakat. (RCS)