
Pemindaian 3D Mengungkap Detail Mencengangkan dari Ekspedisi Legendaris Endurance Shackleton
- Bangkai kapal Endurance menghabiskan 107 tahun terendam di perairan Antartika sebelum ditemukan kembali dan kemudian dipindai dalam 3D.
Sains
JAKARTA- Rincian rumit dari Endurance yang tenggelam, kapal yang hilang dalam ekspedisi Antartika Sir Ernest Shackleton yang gagal pada tahun 1914, telah terungkap melalui pemindaian 3D dan foto bawah air.
Gambar-gambar yang diambil oleh Falklands Maritime Heritage Trust memberikan tampilan dekat kapal sepanjang 44 meter tersebut. Kapal telah tersembunyi di bawah es dan perairan dingin Laut Weddell selama lebih dari satu abad.
Meskipun tiang dan beberapa pagar telah rusak, beberapa bagian dek atas tampak hampir utuh. Dalam tampilan dekat, piring dan peralatan makan lainnya berserakan di dek. Juga ada satu sepatu bot tergeletak di antara tali-temali. Di antara puing-puing, beberapa lantai linoleum lama masih memiliki pola bintang.
- Mengapa Makan Gratis Dianggap Program Strategis Oleh Prabowo?
- Proyeksi Saham BBCA Setelah Kinerja Melejit, Mampu Tembus Rp12.800?
- Menperin Beri Sinyal Insentif Motor Listrik Lenyap Pada 2025
Gambar-gambar dan pindaian 3D ini telah diluncurkan sebagai bagian dari film dokumenter yang akan tayang perdana pada tanggal 1 November. Film ini mengikuti perjalanan untuk menemukan bangkai kapal Endurance yang hilang pada tahun 2022.

"Kisah bertahan hidup terhebat dalam sejarah manusia, juga merupakan kisah tentang kegagalan," kata penyiar sejarah Dan Snow, produser eksekutif film dokumenter tersebut, dalam sebuah cuplikan yang dikutip Live Science Kamis 24 Oktober 2024.
Awak kapal Endurance bermaksud menjadi yang pertama melintasi benua Antartika dengan berjalan kaki, hingga bencana melanda.
Perjalanan Misi
Para kru berangkat dari South Georgia, sebuah pulau di Samudra Atlantik Selatan, pada bulan Agustus 1914. Namun sebelum Endurance dapat mencapai pantai Antartika, kapal tersebut terjebak di es. Ini membuat Shackleton dan 27 awaknya terdampar.
Setelah 10 bulan menahan beban bongkahan es yang hancur, kapal itu hancur dan tenggelam di depan awak kapal. Meninggalkan mereka dengan persediaan terbatas dan beberapa perahu dayung.
Dengan mengumpulkan persediaan mereka yang sedikit di sekoci penyelamat, awak kapal berlayar hingga April 1916 ketika mereka mencapai Pulau Gajah yang tidak berpenghuni. Pulau ini sekitar 241 kilometer dari pantai Semenanjung Antartika.
Menyadari situasi yang mengerikan itu, Shackleton berangkat bersama lima awak kapal lainnya untuk mencari bantuan. Mereka berlayar sejauh 1.200 km dengan perahu dayung sepanjang 7 meter untuk mencapai stasiun perburuan paus di Pulau Georgia Selatan.
Butuh waktu empat bulan tambahan untuk mengatur tim penyelamat bagi seluruh awak kapal yang terdampar. Namun ajaibnya, ketika mereka mencapai pulau terpencil itu, Shackleton mendapati bahwa semua awak kapal selamat.