Pemkot Semarang Sebut Stok Beras Pertanian Lokal Hanya 11 Persen, Ini Penjelasannya
- Pemkot Semarang, Jawa Tengah mengatakan produksi beras dari lahan pertanian secara lokal hanya sebesar 11 persen. Bahkan produk itu menjadi konsumsi yan tertinggi dibanding kebutuhan pangan lainnya.
Nasional
JAKARTA - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang, Jawa Tengah mengatakan produksi beras dari lahan pertanian secara lokal hanya sebesar 11 persen. Bahkan produk itu menjadi konsumsi yan tertinggi dibanding kebutuhan pangan lainnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang Bambang Pramusinto mengatakan untuk mencukupi kebutuhan beras sebesar 89 persen pihaknya telah menjalin kerja sama dengan daerah sekitar. Hal itu guna mengantisipasi dampak kekeringan seiring dengan adanya fenomena El Nino.
"Kami kerja sama dengan daerah-daerah sekitar. Kemarin dengan Grobogan, insya Allah sebentar lagi dengan Salatiga, terutama beras," kata Bambang Pramusinto di Semarang dikutip dari Antara Selasa, 29 Agustus 2023.
- Rusia Tarik Tank Tercanggihnya dari Medan Perang
- Korea Utara: Bantuan F-16 ke Ukraina Hanya Cari Gara-gara
- Eksperimen Koperasi Listrik Terangi Pedesaan Zambia
"Kebutuhan paling tinggi itu beras, kemudian daging ayam dan telur. Kalau daging sapi, insya Allah aman, karena (Kota Semarang) bisa mencukupi sendiri," lanjutnya.
Bambang merincikan daerah-daerah sekitar Kota Semarang yang diajak bekerja merupakan sentra penghasil beras antara lain Kota Salatiga, Kabupaten Grobogan, Kabupaten Semarang, dan Kabupaten Kendal.
Total Stok Beras Agustus
Data ketersediaan pangan dari Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang, total stok beras pada Agustus 2023 mencapai 8.583,36 ton, terdiri atas stok distributor 764 ton, stok pasar 71,52 ton, dan stok Bulog 7.747,84 ton.
"Kami bikin konsep kerja sama berkelanjutan karena ternyata daerah sekitar Kota Semarang yang produksinya (beras) banyak sering mendistribusikan ke Jakarta dan Surabaya. Mereka tahunya Semarang sudah cukup," katanya.
Kendati begitu, Bambang menyebutkan bahwa stok beras di Kota Semarang dan daerah sekitar sampai saat ini masih aman untuk mencukupi ketahan pangan masyarakat hingga bulan-bulan mendatang.
- Bikin Panjang Umur, Begini 6 Cara Tingkatkan Kesehatan Mental
- Jangan Coba-Coba, 6 Hal Ini Tak Boleh Disimpan di Ponsel
- Sejarah Misi Apollo: Deretan Manusia yang Pernah ke Bulan
"Kalau dikelola betul, beras untuk area Semarang ini masih cukup. Kami telusuri Grobogan juga stoknya banyak, cuma banyak yang dikirim ke Jakarta dan Surabaya. Makanya, lebih banyak akan kami tampung untuk didistribusikan ke Semarang," katanya.
Selain kerja sama berkelanjutan dengan daerah sekitar, pihaknya juga sudah mendapatkan bantuan mobil untuk penyelenggaraan Pasar Pangan Rakyat Murah dan Aman (Pak Rahman).
"Alhamdulillah, di APBD Perubahan ini dibantu mobil pasar murah. Pak Rahman ini efeknya luar biasa karena sewaktu-waktu bisa diadakan. Apalagi, kalau mobil Pak Rahman ini bisa masuk ke pelosok-pelosok bisa mengurangi spekulan yang mencoba bermain (harga)," pungkasnya.
Sebagai informasi mobil Pak Rahman ini digunakan oleh instansi terkait untuk berkendara ke daerah pelosok-pelosok demi menyetabilkan harga beras yang dimainkan oleh beberapa spekulan.