Pemkot Surabaya Minta Camat Turun Lapangan Petakan Titik Rawan Prostitusi
Nasional

Pemkot Surabaya Minta Camat Turun Lapangan Petakan Titik Rawan Prostitusi

  • Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memberikan instruksi tegas kepada camat agar dapat melaksanakan pemetaan titik-titik rawan praktik minuman keras (miras) ilegal, judi dan prostitusi.

Nasional

Justina Nur Landhiani

JAKARTA - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memberikan instruksi tegas kepada camat agar dapat melaksanakan pemetaan titik-titik rawan praktik minuman keras (miras) ilegal, judi dan prostitusi. Pemetaan ini perlu dilakukan agar razia penindakan dapat dilakukan lebih masif untuk menjaga Surabaya tetap aman dan nyaman.

Wali Kota Eri Cahyadi juga turut mengatakan bahwa kecamatan harus menguatkan kerjasama dengan Babinkamtibmas untuk mengawasi dan menindak tempat-tempat yang melanggar aturan. Ia juga meminta agar camat turun ke lapangan sesering mungkin dan memberikan sanksi tegas.

"Kalau itu terjadi betul, maka selamanya (tempat usaha) akan ditutup. Jadi saya sudah minta semuanya untuk turun ke setiap tempat-tempat itu untuk mengatakan tidak boleh ada ini, tidak boleh ada ini. Kalau dia melanggar, maka kita tutup selamanya," ujar Wali Kota Eri Cahyadi, seperti yang dikutip Trenasia pada Jumat, 3 November 2023.

Wali Kota Eri menegaskan bahwa penutupan selamanya itu berlaku untuk semua tempat, baik hotel, rekreasi hiburan umum (RHU), maupun rumah-rumah yang menyediakan jasa prostitusi. 

Bahkan, hotel bintang pun tidak luput dari pengawasan. Hal ini karena seperti yang disampaikan Kapolres, bahwa ada prostitusi online yang melakukan di hotel-hotel. Oleh karena itu, tindakan tersebut perlu diantisipasi agar tidak sampai kejadian itu berulang terjadi di Surabaya.

Menurutnya, ada dua kemungkinan hotel terlibat dalam prostitusi. Yakni, memang bekerja sama dengan pelaku prostitusi atau tidak tahu. Bagi hotel yang bekerja sama dengan pelaku, pihaknya akan langsung menindak tegas. Sedangkan bagi hotel yang memang tidak tahu ada praktik prostitusi, pihaknya akan memisahkan dan memetakan.

Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini juga menegaskan bahwa akan ada operasi besar-besaran razia miras ilegal, judi dan prostitusi dengan menggandeng TNI dan Polri. Operasi ini merupakan program Forkopimda yang bertujuan untuk menjaga ketertiban dan keamanan di Kota Surabaya.

Wali Kota Eri menambahkan bahwa operasi skala besar akan dilakukan secara rutin. Bahkan, ia akan ikut turun langsung ke lapangan. Di sisi lain, pihaknya juga akan mengubah mindset masyarakat agar taat hukum dan tidak melanggar aturan.

Misalnya, Wali Kota Eri mencontohkan, ada RHU atau tempat hiburan malam yang dikhususkan bagi pengunjung usia di atas 17 tahun. Jika pengunjung yang datang berusia di bawah 17 tahun, maka manajemen atau pengelola RHU wajib untuk melarang.