Pemudi Jakarta Paling FOMO Belanja Online dan Berpotensi Kena Tipu
- Pemudi Jakarta paling mudah berperilaku Fear of Missing Out (FOMO) kala belanja online. Hal ini berdasarkan eksperimen sosial yang dilakukan oleh PT Global Digital Niaga (BELI) atau Blibli melalui situs Vomoshop.
Rumah & Keluarga
JAKARTA - Pemudi Jakarta paling mudah berperilaku Fear of Missing Out (FOMO) kala belanja online. Hal ini berdasarkan eksperimen sosial yang dilakukan oleh PT Global Digital Niaga (BELI) atau Blibli melalui situs Vomoshop.
Adapun dalam eksperimen sosial ini Blibli menggandeng berbagai instansi seperti Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) RI, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Asosiasi Ecommerce Indonesia-idEA, para pemilik merek, media massa dan komunitas
Eksperimen sosial dilakukan di tengah meningkatnya tren belanja online saat ini untuk dianalisa sebagai salah satu faktor penyebab semakin tingginya ancaman dan risiko penipuan online.
Eksperimen sosial juga digagas dengan tujuan untuk mengukur potensi penipuan yang bisa dialami masyarakat Indonesia, sekaligus melakukan edukasi literasi berbelanja online yang aman lewat seruan #IngatVOMO, yang merupakan akronim dari Verifikasi, Observasi, Mudah Akses Info dan Ofisial rekening platform untuk transaksi online-nya.
- Malaysia Surati Indonesia Soal Penyebaran Kabut Asap
- Telkomsel Hadirkan Koneksi Internet untuk Desa Terpencil di Lampung
- Google Luncurkan Ponsel Terbaru, Dibekali Fitur AI Canggih
Untuk mengetahui seberapa jauh literasi digital dan kesadaran diri pengguna dalam menjaga keamanan siber saat bertransaksi online, eksperimen sosial ini menyertakan rangkaian mulai iklan digital dengan penawaran harga tidak masuk akal pada situs Vomoshop.com dan mengajak masyarakat untuk checkout dengan informasi transaksi ke rekening pribadi yang tidak resmi.
Adapun, mengingat tujuan eksperimen sosial ini adalah edukasi, situs pun dirancang sedemikian rupa untuk tidak meminta data pribadi pengunjung dan tanpa ada pembayaran yang dilakukan, dimana perjalanan pengunjung ketika checkout berakhir di laman edukasi #IngatVOMO.
Berdasarkan hasil eksperimen yang dilakukan, lebih dari 63 ribu visitor merespon dengan mengakses situs. Sejumlah fakta menarik ditemukan, di antaranya warga Jakarta menjadi jawara korban FOMO dan perempuan menjadi yang paling FOMO kala belanja online. Dari segi demografi usia, warga usia 25-34 tahun menjadi yang paling mudah terpancing mengunjungi situs, disusul warga usia 18-24 tahun.
Dihadapkan pada pilihan checkout produk yang diminati, 4 dari 5 warga ternyata memutuskan checkout belanja, membuktikan mayoritas warga masih rentan terjebak tipu tipu online akibat FOMO daripada #IngatVOMO.
Dipandang Tech Savvy
Yang tak kalah menarik, hasil kolaborasi bersama sebuah akun Instagram bernama @ecommurz, biggest tech workers community mengungkap sebanyak 1 dari 2 follower yang terpapar konten yang dibagikan kemudian mengunjungi situs Vomoshop dan berujung pada segera checkout produk incaran.
Hal ini menunjukkan bahwa tipu tipu online dapat terjadi pada siapapun, termasuk mereka yang dipandang tech savvy. Lebih jauh lagi, temuan ini mengajak para influencer agar bertanggungjawab mengecek kebenaran konten yang dibagikan kepada pengikutnya.
Produk yang paling banyak membuat orang khilaf untuk segera checkout adalah barang-barang elektronik rumah tangga, diantaranya TV, vacuum cleaner dan hair dryer kekinian.
Disusul dengan produk gaming. Banting harga fantastis menjadi alasan utama warga tergiur untuk checkout, terlihat dari 2 dari 3 visitor tergiur checkout laptop gaming seharga Rp30 juta yang dibanting menjadi Rp8 juta rupiah.
Bahkan tingkat ke-FOMO-an warga melonjak nyaris 80% dengan tambahan info promo berlaku ‘cuma hari ini aja’ pada materi iklan. Adapun, dari 7% visitor yang lebih berhati-hati mengungkap dua alasan utama mereka mantap tidak checkout, yakni tidak yakin produk yang ditawarkan orisinal dan tokonya dipandang tidak meyakinkan.