Sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesejahteraan dan literasi keuangan mitra driver, Gojek yang merupakan bagian dari Grup GoTo (GOTO) memperluas cakupan Program Swadaya dengan menyertakan edukasi mengenai risiko judi online.
Korporasi

Pemulihan Cepat Saham GOTO, Sinyal Positif untuk Investor

  • PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mencatat pemulihan kinerja keuangan signifikan pada kuartal III-2024, dengan penurunan kerugian hingga 55% YoY dan EBITDA positif sebesar Rp137 miliar. Peningkatan GTV inti sebesar 74% serta efisiensi operasional mendorong sentimen positif investor, didukung aksi net buy asing sebesar Rp82 miliar dalam sepekan terakhir.

Korporasi

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA - Kinerja keuangan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menjadi sorotan setelah laporan konsolidasi kuartal III-2024 menunjukkan pemulihan yang lebih cepat dari prediksi sebelumnya. Hal ini tidak hanya menggugurkan ekspektasi kerugian berkelanjutan, tetapi juga memberikan sentimen positif bagi investor.

Pada kuartal III-2024, GOTO mencatatkan penurunan kerugian dari Rp9,54 triliun pada tahun lalu menjadi Rp4,31 triliun, dengan penekanan kerugian sebesar Rp5,23 triliun. Pendapatan kotor juga meningkat 34% menjadi Rp4,7 triliun (Year-on-Year/YoY). 

Sementara EBITDA yang disesuaikan berhasil berbalik positif sebesar Rp137 miliar, dari sebelumnya rugi Rp559 miliar. Yang menjadi pertanyaan, apa yang membuat kinerja keuangan GOTO berhasil lebih cepat? 

Faktor utama yang mendorong pertumbuhan ini adalah peningkatan Gross Transaction Value (GTV) inti grup sebesar 74% YoY menjadi Rp72 triliun dan total GTV grup yang naik 37% YoY menjadi Rp137,4 triliun.

Retail Analyst CGS Sekuritas Indonesia, Andrian A. Saputra mengatakan bahawa sentimen positif dari pemulihan keuangan ini menarik minat investor asing, tercermin dari aksi net buy asing yang mencapai Rp82 miliar dalam sepekan terakhir. 

Andrian menngungkapkan total borong saham investor asing ini mencapai Rp32 miliar pada perdagangan Jumat lalu.  “Aksi ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap prospek jangka panjang saham GOTO,” ujar Andrian dalam risetnya dikutip pada Senin, 25 November 2024. 

Penurunan Suku Bunga dan Efisiensi Operasional

Selain itu, kata Andrian, pemulihan kinerja GOTO juga dipercepat oleh penurunan suku bunga The Fed menjadi 4,75% dari 5%, serta keputusan Bank Indonesia untuk menahan suku bunga acuan di level 6%. Langkah ini memberikan ruang bagi sektor teknologi, termasuk GOTO, untuk mengurangi tekanan biaya pendanaan.

Di sisi lain, strategi efisiensi operasional yang dilakukan manajemen, termasuk sinergi dengan Alibaba dan Tencent, berpotensi menambah penghematan. Ditambah lagi, proyeksi EBITDA positif untuk segmen fintech pada kuartal IV-2024, yang lebih cepat dari jadwal sebelumnya, memberikan keyakinan baru terhadap kinerja jangka panjang.

Secara teknikal, saham GOTO menunjukkan pola bullish setelah breakout resist yang kuat. Andrian memproyeksikan target harga di Rp88, dengan potensi kenaikan sekitar 12% dari harga penutupan terakhir Rp78. “Bagi investor yang ingin memanfaatkan momentum, area support dapat dipantau di level Rp76-74, dengan target kenaikan menuju Rp80-82 dalam jangka pendek,” ungkap Andrian.

Sebelumnya, Direktur Utama Grup, Patrick Walujo, menyatakan bahwa strategi agresif untuk memperluas basis pengguna dan meningkatkan profitabilitas telah menunjukkan hasil nyata. 

"Kami optimistis segmen fintech akan mencapai EBITDA positif lebih cepat dari jadwal. Ini menjadi bukti bahwa model ekosistem kami bekerja efektif," ujar Patrick.