<p>Lanskape gedung perkantoran dan hunian vertikal diambil dari kawasan Mega Kuningan, Jakarta. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

Pemulihan Ekonomi Lewat Pengembang Properti di Koridor Timur Jakarta

  • JAKARTA – Asosiasi pengembang, Real Estat Indonesia (REI) menilai untuk memulihkan perekonomian nasional dapat memaksimalkan pengembangan properti di koridor timur Jakarta. Lantaran kawasan ini memiliki potensi yang besar untuk meningkatkan ekonomi Tanah Air. Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Tata Ruang dan Pengembangan Kawasan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) REI Hari Ganie mengatakan upaya pemulihan ekonomi perlu […]

Industri
wahyudatun nisa

wahyudatun nisa

Author

JAKARTA – Asosiasi pengembang, Real Estat Indonesia (REI) menilai untuk memulihkan perekonomian nasional dapat memaksimalkan pengembangan properti di koridor timur Jakarta. Lantaran kawasan ini memiliki potensi yang besar untuk meningkatkan ekonomi Tanah Air.

Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Tata Ruang dan Pengembangan Kawasan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) REI Hari Ganie mengatakan upaya pemulihan ekonomi perlu dimulai dari koridor timur Jakarta, sebab kawasan ini berkembang begitu pesat.

Hari menuturkan kawasan ini memiki sejumlah keunggulan seperti akses yang sangat bagus dan juga merupakan aglomerasi kawasan industri yang begitu banyak.

“Keunggulan lainnya, dukungan infrastruktur sangat masif antara lain Jalan Tol Cikampek Elevated, JORR II, Tol Becakayu, LRT, Flyover Jakarta-Bekasi, MRT, yang mana semunya mendukung aksesibilitas kawasan ini terhadap pusat aktivitas di Jakarta,” terang Hari dalam webinar, Kamis, 2 Juli 2020.

Dia menjelaskan pesatnya perkembangan kawasan timur Jakarta tidak lepas dari peran kebijakan tata ruang dan infrastruktur. Kemudian, didukung oleh peran pengembang, utama anggota REI yang mengembangkan kawasan industri, perumahan, rekreasi di sepanjang korindor timur Jakarta ini.

Pasokan Melimpah

Berdasarkan data REI, koridor timur Jakarta memiliki supply perumahan paling banyak dibandingkan area Jakarta lainnya sebesar 47%. Hal ini yang membuat pengembang fokus ke arah kawasan ini. Apalagi, kawasan timur ini sedang mengalami transformasi.

“Dari yang semula kawasan industri kemudian perumahan untuk kawasan tersebut. Sekarang sudah meningkat, hampir 15 pengembang perumahan skala besar sangat agresif mengembangkan kawasan timur ini,” ujarnya.

Menurutnya, kawasan tersebut memiliki market yang potensial, yang mana mayarakat kelas menengah di kawasan ini memiliki kemampuan daya beli cukup tinggi.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Tata Ruang Abdul Kamarzuki mengatakan akibat adanya pendemi COVID-19 ini, akan berimas terhadap perubahan batasan-batasan sosial yang perlu dilakukan serta kebijakan urban planning global.

“Ke depannya pengembangan perumahan akan mengarah pada konsep compact city untuk meningkatkan ketahanan urban dalam mengatasi pandemi. Konsep compact city meliputi hunian, restoran, leisure, ritel, dan fasilitas kesehatan,” ujar pria yang akrab disapa Uki itu.

Dengan begitu, kata Uki, jika ada penyebaran virus COVID-19 dalam suatu klaster atau kawasan perumahan, dalam penanganannya pemerintah tidak sporadis seperti saat ini. Sebab, masyrakat yang ada di dalamnya itu dapat memenuhi kebutuhannya tanpa keluar dari klaster perumahan tersebut. (SKO)