Ilustrasi peternakan ayam. Foto: Panji Asmoro/TrenAsia.com
Industri

Pemulihan Harga Ayam dan Pakan jadi Angin Segar Industri Poultry

  • Pemulihan harga ayam broiler dan day old chicken (DOC), serta pakan ternak menjadi angin segar bagi industri unggas alias poultry di dalam negeri. Hal ini berpotensi mendongkrak kinerja sejumlah emiten sektor tersebut.
Industri
Drean Muhyil Ihsan

Drean Muhyil Ihsan

Author

JAKARTA – Pemulihan harga ayam broiler dan day old chicken (DOC), serta pakan ternak menjadi angin segar bagi industri unggas alias poultry di dalam negeri. Hal ini berpotensi mendongkrak kinerja sejumlah emiten sektor tersebut.

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Emma A. Fauni mengungkapkan bahwa harga ayam broiler maupun DOC telah menunjukkan pemulihan yang kuat selama 2-3 bulan terakhir, menunjukkan tingkat harga yang jauh lebih sehat bagi peternak.

Selain itu, Emma berharap harga ayam pedaging dan DOC akan mendapat dukungan lebih lanjut dari kebijakan pemusnahan yang lebih menguntungkan yang diterapkan oleh pemerintah di masa mendatang, dengan mempertimbangkan tingkat inflasi yang terkendali. 

“Kami juga mengantisipasi peningkatan margin operasi segmen pakan karena penurunan harga bungkil kedelai dan stabilnya harga jagung,” ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa, 20 Juni 2023.

Potensi bagi Pelaku Usaha

Menurutnya, kondisi ini akan menguntungkan emiten-emiten pada sektor unggas, seperti PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), dan PT Mailindo Feedmill Tbk (MAIN).

Emma menyebut, keberhasilan Charoen Pokphand Indonesia membukukan laba bersih sebesar Rp241 miliar pada kuartal I-2023 disebabkan oleh biaya biaya dan pengeluaran yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan pendapatannya.

“Meskipun laba bersihnya 80 persen lebih rendah secara tahunan, namun ini menunjukkan perubahan positif dari kerugian yang terjadi pada kuartal IV-2022,” paparnya.

Bagi Emma, kondisi ini cukup menggembirakan, mengingat Japfa Comfeed Indonesia dan Mailindo Feedmill masih berkutat dengan rugi bersih pada tiga bulan pertama tahun ini, kendati keduanya berpotensi membukukan kinerja positif di periode selanjutnya.

“Ke depan kami perkirakan akan terjadi rebound laba bersih yang kuat di kuartal-kuartal mendatang, berkat pemulihan harga DOC yang tajam dan penurunan harga bungkil kedelai yang terus berlanjut,” pungkas Emma.