Ilustrasi kripto.
Tekno

Penambang Kripto Terbesar AS Crypto Core Scientific Ajukan Perlindungan Kebangkrutan

  • Perusahaan penambangan Crypto Core Scientific (CCS) mengajukan perlindungan kebangkrutan pada hari Rabu 21 Desember 2022 waktu setempat.

Tekno

Rizky C. Septania

TEXAS - Perusahaan penambangan Crypto Core Scientific (CCS) mengajukan perlindungan kebangkrutan pada hari Rabu 21 Desember 2022 waktu setempat. Pengajuan kebangkrutan ini menjadikan ,Crypto Core Scientific  perusahaan aset digital terbaru yang jatuh tahun ini.

Berbasis di Texas, Core  merupakan salah satu penambang bitcoin AS terbesar. Core juga diketahui telah berjuang melawan angin di tengah jatuhnya harga token dan kenaikan tajam dalam biaya energi. Padahal, penambang sangat bergantung pada energi untuk menyelesaikan persamaan komputer kompleks yang terkait dengan penambangan kripto.

Meski mengajikan kebangkrutan, Core mengatakan akan terus beroperasi dan menambang bitcoin sambil mengerjakan rencana restrukturisasi. 
Adapun menurut dokumen pengadilan, saat ini Core mencatatkan jumlah kreditor lebih dari 5.000 dan perusahaan memiliki aset dan kewajiban antara US$1 miliar (Rp1,5 Triliun dengan asumsi kurs Rp15.500 per dolar AS) dan US$10 miliar (Rp15,5 triliun).

Perusahaan go public pada bulan Januari dengan bantuan perusahaan akuisisi tujuan khusus yang didukung BlackRock, juga dikenal sebagai perusahaan cek kosong, dan melihat valuasinya melonjak setinggi $3 miliar pada bulan April tahun ini. Tetapi saham yang terdaftar di Nasdaq telah turun 98% dari awal tahun.

Mengutip Insider Kamis, 22 Desember 2022, Core semakin melemah dengan jatuhnya Celsius Network, pemberi pinjaman crypto yang juga mengajukan kebangkrutan selama musim panas.

Sebagaimana diketahui, Core Scientific menyediakan layanan hosting ke Celsius, dan perselisihan yang terjadi kemudian semakin membebani Core.

Perusahaan juga telah menjadi korban gejolak massal yang dirasakan industri kripto tahun ini yang didorong oleh kenaikan suku bunga Fed yang agresif. Hal ini diperparah dengan skeptisisme terhadap aset digital sebagai imbas kebangkrutan dari perusahaan seperti Three Arrows Capital dan FTX pertukaran crypto terbesar kedua di dunia.