Pencalonan Bahlil sebagai Ketum Golkar Sudah Disetting Sejak Awal
- Bambang Soesatyo, yang akrab disapa Bamsoet, menjelaskan bahwa keputusan akhir mengenai siapa yang akan diusulkan sebagai ketua umum Partai Golkar akan ditentukan melalui kesepakatan bersama antara ketiga tokoh tersebut.
Nasional
JAKARTA - Desas-desus mengenai calon ketua umum Partai Golkar akhirnya terjawab. Pada hari Kamis, 15 Agustus 2024 lalu, Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Bambang Soesatyo, mengungkapkan bahwa akan ada pertemuan penting yang melibatkan dirinya bersama Agus Gumiwang Kartasasmita dan Bahlil Lahadalia.
Pertemuan ini direncanakan untuk membahas dan menyepakati pencalonan ketua umum partai. Dalam pernyataannya, Bambang Soesatyo, yang akrab disapa Bamsoet, menjelaskan bahwa keputusan akhir mengenai siapa yang akan diusulkan sebagai ketua umum Partai Golkar akan ditentukan melalui kesepakatan bersama antara ketiga tokoh tersebut.
"Jadi, kami belum bertemu lagi untuk berembuk siapa di antara kami bertiga yang akan menjadi ketua umum. Kami akan bangun kesepakatan," Terang Bamsoet, di Senayan, Kamis minggu lalu (15/8).
- OJK Persilakan Nasabah Jiwasraya Penolak Restrukturisasi untuk Lanjutkan Proses Hukum
- Survei: Fitur Live Shopping Memungkinkan Penjualan Naik hingga 7 Kali Lipat
- Prospek Ekonomi AS dan Dampaknya terhadap Pasar Kripto
Bamsoet Gagal Nyalon, Bahlil Calon Tunggal
Setalah Bahlil resmi mendaftar menjadi calon ketua umum Golkar malam kemarin, Bamsoet mengumumkan ia tidak akan mencalonkan diri sebagai calon ketua umum Partai Golkar pada periode mendatang.
"Dalam Munas XI Partai Golkar nanti, kemungkinan besar akan memilih Bahlil Lahadalia secara aklamasi," terang Bamsoet di Jakarta, diansir Antara, Selasa, 20 Agustus 2024.
Menurut Bamsoet keputusan ini diambil sebagai langkah untuk menjaga soliditas internal partai, terutama setelah mundurnya ketua umum sebelumnya, Airlangga Hartarto.
Bamsoet juga menekankan perlunya kesadaran kolektif di antara para kader Partai Golkar untuk bersatu menyelamatkan partai. Setelah berdiskusi, Soesatyo dan Agus Gumiwang Kartasasmita sepakat untuk mendukung Bahlil Lahadalia sebagai calon ketua umum untuk periode 2024-2029. Keputusan ini dianggap sebagai langkah strategis untuk melanjutkan kepemimpinan yang stabil dan efektif.
"Diperlukan kesadaran kolektif yang harus dibangun seluruh kader Partai Golkar untuk bersama menyelamatkan Partai Golkar," papar Bamsoet.
Menurut Bamsoet dinamika yang terjadi didalam Partai Golkar merupakan hal biasa, baginya Golkar sering menghadapi tantangan dan dinamika politik yang yang terjadi
"Partai Golkar merupakan salah satu partai besar dengan jam terbang yang sangat tinggi. Soliditas antarkader pun tidak perlu diragukan. Berbagai ujian telah dialami Partai Golkar, namun 'Pohon Beringin' tetap berdiri tegak," tambah Bamsoet.
- OJK Persilakan Nasabah Jiwasraya Penolak Restrukturisasi untuk Lanjutkan Proses Hukum
- Survei: Fitur Live Shopping Memungkinkan Penjualan Naik hingga 7 Kali Lipat
- Prospek Ekonomi AS dan Dampaknya terhadap Pasar Kripto
Bahlil akan Dipilih Secara Aklamasi
Nusron Wahid, Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Partai Golkar, telah menyatakan dukungannya untuk Bahlil Lahadalia sebagai calon ketua umum dalam Musyawarah Nasional (Munas) Ke-11 Partai Golkar.
Nusronn juga menyebutkan bahwa Bahlil akan terpilih secara aklamasi, namun menurutnya keputusan akhir akan bergantung pada suara mayoritas.
“Ya oke-oke saja. Kalau sudah keputusan ya oke, kalau sudah disepakati mayoritas, oke, gitu saja,” terang Nusron di Kompleks Senayan, Jumat, dilansir Selasa, 20 Agustus 2024.