Ilustrasi Pemerintah melalui Kementerian Keuangan menerbitkan Surat Utang Negara (SUN) untuk membiayai APBN / Infografis: Deva Satria
Industri

Pencapaian Lelang SUN Perdana 2022 Negara Serap Rp25 Triliun

  • JAKARTA - Pemerintah melakukan lelang Surat Utang Negara (SUN) melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) pada Selasa, 4 Januari 2021
Industri
Adinda Purnama Rachmani

Adinda Purnama Rachmani

Author

JAKARTA - Pemerintah melakukan lelang Surat Utang Negara (SUN) melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) pada Selasa, 4 Januari 2021. Total penawaran yang masuk pada lelang hari ini senilai Rp77,58 triliun.

Dilansir dari djppr.kemenkeu.go.id  nilai tersebut sudah sesuai dengan target yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp25 triliun.

Lelang SUN dengan seri SPN03220406 sebesar Rp12,680 triliun yield tertinggi yang masuk sebesar 3,05000% dan yield terendah yang masuk senilai 2,70000%. Seri ini akan jatuh tempo pada 6 April 2022 dan pemerintah nantinya akan menyerap sebanyak Rp1 triliun.

Pada seri SPN11230105 jumlah penawaran yang masuk sebesar Rp12.520 triliun dengan yield tertinggi di 3,20000% dan yield terendah di 2,95000%. Seri ini akan jatuh tempo pada 5 Januari 2023 dan dari seri ini pemerintah akan menyerap Rp2 triliun.

Untuk seri FR0090 senilai Rp7.368 triliun dengan yield tertinggi di 5.14000% dan yield terendah di 4.89000%. FR0090 akan jatuh tempo pada 15 April 2027 dan pemerintah akan menyerap sebanyak Rp3,8 triliun.

Pada seri FR0091 senilai Rp11.5793 dengan yield tertinggi yang masuk 6.40000% dan yield terendah di 6.22000%, seri ini akan jatuh tempo pada 15 Febuari 2023 dan pemerintah akan menyerap sebanyak Rp7,5 triliun.

Nilai penawaran tertinggi ada di nomor seri FR0093 dengan jumlah penawaran yang masuk sebesar Rp26.8232 triliun, dengan dengan yield tertinggi yang masuk di 7.00000% dan  yield terendah di 6.35000%. Pada seri ini pemerintah akan menyerap Rp6.3 triliun dan akan jatuh tempo pada 15 Juli 2037.

Untuk seri FR0092 dengan jumlah penawaran yang masuk sebesar Rp4.8275 dengan dengan yield tertinggi yang masuk di 7.07000% dan  yield terendah di 6.85000%. Akan jatuh tempo pada 15 April 2042 dengan negara menyerap sebanyak Rp4.83 triliun.

Sedangkan penawaran terendah terdapat di seri FR0089 senilai Rp1.7809 triliun dengan dengan yield tertinggi yang masuk di 6.96000% dan yield terendah di 6.78000%. Akan jatuh tempo pada 15 Agustus 2051 dan negara akan menyerap Rp1.78 triliun.