Pencipta Chat GPT, Sam Altman Mengaku Takut Pada Ciptaannya, Ini Alasannya
- Ketakutan yang dirasakan Altman terkait dengan potensi ke depan bahwa pengembangan kecerdasan buatan miliknya bisa menghilangkan sejumlah pekerjaan
Tekno
CALIFORNIA - Pencipta Chat GPT sekaligus Founder Open AI, Sam Altman mengaku takut pada benda ciptaannya. Ketakutan yang dirasakan Altman terkait dengan potensi ke depan bahwa pengembangan kecerdasan buatan miliknya bisa menghilangkan sejumlah pekerjaan.
Dalam sebuah wawancara yang dilakukannya dengan ABC News yang dikutip Rabu, 22 Maret 2023, Altman mengatakan bahwa orang seharusnya senang bahwa perusahaan sedikit takut terhadap potensi kecerdasan buatan.
"Saya pikir jika saya mengatakan tidak, Anda seharusnya tidak mempercayai saya, atau sangat tidak senang dengan pekerjaan ini," katanya sebagaimana dikutip TrenAsia.com.
- Regenerasi Pemimpin, Sritex Tunjuk Iwan Kurniawan Lukminto jadi Presiden Direktur
- IHSG Ditutup Melemah setelah Melalui Proses Rebalancing di Akhir Pekan Lalu
- Bertambah 16 Lagi, BI Fast Kini Diikuti 122 Peserta
- BI: Peredaran Uang Palsu Terus Menurun, Sekarang 5 Banding 1 Juta
Altman juga mengatakan bahwa kecerdasan buatan dapat menggantikan banyak pekerjaan. Namun hal itu juga dapat mengarah pada pekerjaan yang jauh lebih baik.
"Alasan untuk mengembangkan AI sama sekali. Terkait dampak pada kehidupan kita dan meningkatkan kehidupan kita dan keuntungannya, AI akan menjadi teknologi terbesar yang pernah dikembangkan umat manusia," tambahnya.
Pria berusia 37 tahun itu juga mengatakan bahwa dia telah melakukan kontak rutin dengan pejabat pemerintah. Ia juga menekankan dalam mengembangkan AI, regulator dan masyarakat harus terlibat dengan peluncuran ChatGPT.
Pasalnya, umpan balik dapat membantu mengekang hasil negatif apa pun dari penggunaannya yang meluas. Pengusaha itu menyinggung bahwa bulan lalu, serangkaian tweet membahas mengenai dunia mungkin tidak terlalu jauh dari kecerdasan buatan yang puny potensi menakutkan.
Karenanya, Altman menyatakan dukungan untuk mengatur AI yang dianggap sebagai sesuatu yang sanga kritis. Di sisi lain, masyarakat membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri dengan sesuatu yang begitu besar.
Tambahan informasi, minggu ini, OpenAI meluncurkan GPT-4 , model ChatGPT terbarunya. Oleh Altman, versi terbaru GPT ini digambarkan sebagai teknologi yang minim bias dan lebih kreatif daripada versi sebelumnya. Ini hanya tersedia untuk pengguna yang membayar langganan Plus-nya.
Mengutip Insider, versi terbaru dari GPT mampu memproses permintaan gambar, dikatakan lebih akurat daripada versi lain. Selain itu, pengguna dapat melakukan percakapan yang lebih panjang dengannya.